Brilio.net - Nunung dikenal sebagai komedian yang berhasil mengocok perut penonton dalam setiap aksinya. Berbagai acara komedi sudah ia bintangi selama bertahun-tahun.
Nunung mampu mempertahankan eksistensinya sebagai komedian di usia yang tak lagi muda. Nunung juga bertahan dengan lawakan khasnya meskipun semakin banyak komedian muda yang hadir di dunia entertain Indonesia.
Dibalik kesuksesannya saat ini, Nunung pernah mengalami kesusahan di masa lampau. Dilansir brilio.net dari kapanlagi.com pada Jumat (26/2) Saat masih kecil, Nunung pernah merasakan hidup dalam kemiskinan. Nunung dan keluarga bahkan sering memakan nasi hanya dengan lauk garam dan parutan kelapa.
Nunung menceritakan masa kecilnya saat berusia 8 tahun. Boro-boro untuk bisa memakan buah enak, untuk makan saja keluarga Nunung hanya bisa menyajikan lauk ala kadarnya. Namun, karena Nunung ingin sekali makan buah kokosan, Nunung pun nekat mencuri buah tersebut di warung karena tidak memiliki uang untuk membelinya.
foto: kapanlagi.com
"Pengen buah langsep, kayak duku, kokosan. Itu kan kalo kokosan kan menggerombol. Itu di warung aku disuruh belanja sama ibuku. Terus aku kepengen banget kokosan itu ya Allah. Pengen makan kokosan gimana ya caranya?" kenang Nunung.
Namun rencananya tak berjalan baik. Karena buah itu dimasukkan ke dalam celana, semut dalam buah tersebut keluar semua dan menggigit tubuh Nunung hingga membuatnya gatal-gatal.
"Akhirnya satu gerombol itu aku ambil ku masukin di celana. Kok gatel banget ya? Semutnya keluar semua," tambahnya.
Melihat reaksi Nunung yang gatal-gatal karena digigit semut, ada seorang ibu yang memarahinya karena ketahuan mencuri di warung tersebut.
"Aku begini-begini (garuk-garuk) semutnya ke mana-mana. Itu kan (buahnya) jadi mbrodol (rontok) semuanya. Terus aku dimarahin sama ibu-ibu 'lho kok gitu? Nggak boleh ya, kalo kepengen tu ngomong gini gini gini...'," imbuhnya.
Tanpa ia sadari, ternyata pemilik warung sudah mengetahui aksi Nunung sejak lama. Pemilik warung tau kalau Nunung memiliki kebiasaan mencuri buah di warung miliknya.
"Terus yang jual 'kebiasaan cah kui (kebiasaan anak itu)'. Oo berarti aku sering ngambil yang jualan tu tahu cuman kasihan. Sebenernya aku sering ngambil bungkusan apa, permen gitu-gitu," pungkasnya.