Brilio.net - Setelah menjalin rumah tangga selama 20 tahun, Teddy Syach harus menjalani puasa yang dimulai pada Selasa (13/4) tanpa kehadiran sosok istri tercinta, Rina Gunawan. Pada awalnya, Teddy sempat berpikir tidak akan sanggup menjalani puasa tanpa keberadaan mendiang Rina Gunawan.
Sebelumnya, sang istri telah meninggal dunia pada Selasa (2/3) karena positif Covid-19 dan gangguan paru-paru. Acara pengajian 40 hari meninggalnya almarhumah Rina Gunawan pun digelar pada Minggu (11/4) atau bertepatan dengan ulang tahun pernikahan mereka berdua.
BACA JUGA :
12 Potret rumah Syach bersaudara, punya Teddy Syach jadi sorotan
Ditanya perasaan menjalani Ramadan tanpa istri, bintang sinetron Karmila ini bingung. Ia mencoba berpikir positif bahwa Rina Gunawan tak ke mana-mana. Sang istri menetap di hatinya dan kehadiran Rina tahun ini diwakili anak-anak.
"Yang agak kikuk adalah, selama kami berumah tangga itu kaya menu makan atau sahur, semua sudah mendiang yang menyiapkan. Sekarang saya harus konsolidasi, ngobrol terus sama anak, sama Bibi di rumah untuk menyiapkan," ucap Teddy seperti dilansir dari YouTube Cumicumi.
Bagi pria kelahiran 21 Juli 1974 ini, momen yang paling berkesan selama bulan ramadhan adalah ketika sahur bersama. Alasannya adalah ia beserta keluarganya dapat lepas dari aktivitas, selalu menyempatkan sahur walaupun sedang halangan, dan menjadi momen yang selalu dirayakan.
BACA JUGA :
Teddy Syach wujudkan keinginan Rina Gunawan dalam bingkisan pengajian
foto: Instagram/@rinagunawan74
Meskipun harus menjalani ibadah puasa tanpa istrinya, aktor tampan ini kemudian mengaku sudah merasa cukup dengan keberadaan anak-anak di sampingnya. Anak-anaknya telah memberikan dukungan dan membuat Teddy tidak merasa kesepian.
"Anak-anak yang menguatkan saya. Bagaimana mengurus anak-anak, bagaimana ke depan, terus saya juga harus melangkah, melanjutkan langkah yang baru, tetap bekerja, semangat," paparnya.
Tanpa anak-anak, Teddy mengaku akan kesulitan untuk menjalani hidup. Menurut Teddy, masih terdapat memori kuat mengenai almarhumah istrinya yang muncul terus-menerus dan mungkin mengganggu kondisi fisiknya selama 40 hari.