Brilio.net - Sosok Juna Rorimpandey atau yang akrab disapa Chef Juna memiliki kesan tegas dalam penampilannya. Juri dalam ajang memasak MasterChef itu juga nggak segan memberikan komentar pedas untuk para peserta. Namun sikap disiplin itu juga yang berhasil membawanya dalam kesuksesan saat ini.
Menariknya, Chef Juna juga memiliki cerita yang cukup berkesan di masa lalunya. Dilansir brilio.net dari channel YouTube YouTube PUELLA ID, pria itu mengakui sudah melalui masa pergaulan yang keras. Bahkan dalam salah satu momen, ia pernah diculik hingga mendapatkan tindakan penyiksaan.
BACA JUGA :
11 Potret lawas Kak Seto, gaya rambut berponi nggak berubah dari dulu
Dalam perbincangan bersama Cinta Laura itu, Chef Juna pun menceritakan pernah melakukan tindakan yang sama terhadap orang lain. Kabar inipun membuat Cinta penasaran dengan kisah Chef Juna. Pasalnya, wanita itu juga pernah mendapat kabar bahwa Juna pernah nyaris ditembak.
foto: Instagram/@junarorimpandeyofficial
BACA JUGA :
Nicholas Sean dituding lakukan penganiayaan, Ahok beri respons
"Aku dengar katanya Juna dulu pernah diculik, pernah disiksa, dan hampir ditembak. Apa yang terjadi?" tanya Cinta Laura.
Rupanya, Chef Juna membenarkan pernyataan Cinta. Ia juga menambahkan pengalaman keras yang pernah ia lalui itu juga sampai mempertaruhkan nyawa. Kejadian itu ia alami pada tahun 1990.
"Itu pada tahun segitu, 1990 awal, itu memang banyak terjadi. Pergaulan pada saat itu memang banyak seperti itu. Dan... It goes both ways. Jadi bukan hanya aku yang pernah digituin, tapi kita juga pernah gituin orang," begitu ujar Chef Juna.
Pengalaman kelam yang dirasakan Chef Juna diakui saat itu kerap terjadi di sekitarnya. Hal ini pun bisa bermula dari perasaan tidak suka atau permasalahan lainnya. Sehingga tindakan kekerasan dapat terjadi sewaktu-waktu.
foto: Instagram/@junarorimpandeyofficial
"Zaman dulu kalau kita tidak suka sama orang, ya biasalah... Diambil dari rumahnya. It was violent time," lanjut Juna.
Meski begitu, Chef Juna tidak menyebut tindakannya adalah contoh yang baik. Ia menyadari sikapnya di masa lalu itu tidak pantas untuk ditiru oleh siapa pun.
"Itu bukan sesuatu yang patut dicontoh. Bahkan, it's not good, obviously," jelasnya.
Pasalnya, ia sendiri merasa tidak tahan untuk berada di kondisi tersebut. Itu juga yang menjadi salah satu alasan dirinya untuk pergi ke Amerika Serikat. Perasaan menyesal dan keinginan untuk melanjutkan masa depan dirasakan Chef Juna saat itu.
Lantaran menyesal dengan kehidupannya saat itu dan ingin memiliki masa depan baru yang lebih baik, Juna pun memutuskan untuk ke Amerika Serikat.
"Akhirnya berpikir, 'Ini enggak mungkin hidup seperti ini terus.' Pilihannya cuma dua: Mati OD somewhere atau mati dibunuh orang. I need some fresh start. Kebetulan Amerika menarik siswa untuk sekolah pilot pada saat itu. Karena programnya bagus, jadi pergi ke sana," begitu kata Chef Juna.