Brilio.net - Belakangan ini, food vlogger Mgdalenaframai jadi perbincangan publik. Hal ini karena statementnya saat menjadi bintang tamu dalam podcast milik Samuel Christ. Dalam video yang sudah dihapus itu, wanita yang akrab disapa Magda ini menceritakan pengalamannya ketika datang ke sebuah restoran yang akan direview.
Madga mengungkapkan, kala itu ia tak dijamu dengan baik oleh pemilik resto yang hendak diulas tempat makannya. Padahal, ia sudah menunjukkan keuntungan yang bakal diterima sang pemilik bila tempat makannya direview. Alih-alih berempati dengan Magda, pernyataan tersebut justru jadi boomerang dan menuai kritikan karena dianggap sombong.
BACA JUGA :
Minta perlakuan khusus saat makan di resto, curhatan food vlogger Mgdalenaf malah tuai hujat warganet
Setelah beberapa waktu bungkam, YouTuber 28 ini pun buka suara. Lewat laman Instagramnya, ia mengklarifikasi pernyataan yang ramai di media sosial. Selain mengungkapkan permohonan maaf, ia juga mengisahkan perjalanannya dalam membangun platform media Mgdanelaf.
foto: Instagram/@mgdalenaf
BACA JUGA :
11 Pesona Vienesca Laurencia, istri Food vlogger Nex Carlos yang disebut mirip artis Korea
"Dengan rendah hati, di sini aku mau meminta maaf atas pernyataanku dalam video podcast bersama Samuel Christ yang akhirnya memberikan kesan negatif dan salah penafsiran banyak pihak di media sosial beberapa hari terakhir ini," ucapnya, Kamis (6/4).
"Tentu itu semua tidak mewakili bagaimana aku dan tim dalam delapan tahun terakhir ini, benar-benar berjuang dengan tulus mendigitalisasi ribuan UMKM kuliner di Indonesia. Maka dari itu, di sini aku pengin menjelaskan prosedur nyata bagaimana aku dan tim membuat konten yang telah dilakukan selama ini," imbuhnya.
Magda pun membeberkan prosedurnya dalam membuat konten food vlogger. Ada yang melalui periklanan atau endorsement, maupun dengan review sukarela.
"Perlu dipahami sebelumnya, untuk bekerja sama dengan media Mgdanelaf, terdapat dua sistem yaitu periklanan dan juga review secara sukarela, dimana pelaku usaha tidak dipungut biaya sama sekali. Di sini, aku menjelaskan secara detail prosedur bagaimana kerja sama review sukarela itu dilakukan," ujarnya.
Untuk review sukarela tanpa memungut biaya sepeserpun, tim Magdalena akan melakukan kurasi. Selain meriset tempat makan yang akan di review, ia juga akan meminta perizinan melalui WhatsApp dan SMS.
"Dimulai dari tim Mgdanelaf akan melakukan riset dan kurasi objektif terhadap UMKM yang mau dituju. Kemudian, tim Mgdanelaf akan meminta perizinan syuting kepada pelaku usaha, baik melalui Whatsapp atau SMS resmi, begitu pula dengan kunjungan langsung," imbuh pencinta makanan pedas itu.
Magda pun menyinggung soal tujuan ia dan tim memperlihatkan portofolio termasuk jumlah followers media sosial kepada pemilik UMKM. Ia juga mengatakan, selalu berinisiatif membayar makanan yang direview.
foto: Instagram/@mgdalenaf
"Tim akan memperlihatkan portofolio media Mgdalenaf, salah satu instrumennya adalah jumlah followers, supaya pelaku usaha tersebut mengerti bagaimana manfaat digitalisasi dari media Mgdalenaf. Dan tahap ini hanya dilakukan untuk meminta perizinan syuting saja. Kemudian sesudah mendapatkan izin, aku dan tim akan mereview tanpa memungut biaya apapun," terangnya.
"Semoga melalui penjelasan ini, tidak terjadi lagi kesalahpahaman, dan tentunya sekali lagi, aku meminta maaf, dan pastinya berterima kasih pada kalian semua yang telah memberikan kritik dan saran yang pastinya menjadi evaluasi untuk aku dan tim. Apapun yang terjadi, aku tetap akan semangat untuk membantu mendigitalisasi UMKM kuliner di Indonesia," tutup Magda.
View this post on Instagram