Brilio.net - Nama finalis Puteri Indonesia 2015, Olvah Alhamid menuai atensi publik usai pernyataannya yang dianggap rasis, viral di media sosial. Sikap Olvah ini sangat disayangkan oleh pihak Yayasan Puteri Indonesia. Mereka tak menyangka Olvah mengeluarkan pernyataan yang memang bisa mengundang kemarahan publik.
Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (8/12) kasus ini bermula ketika Olvah mengunggah sebuah video di Instagram Stories-nya. Dalam video itu Olvah baru saja sampai di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Di sana, dia melihat beberapa penumpang lainnya, Olvah pun menyebutkan kata-kata rasis menggambarkan orang di sekitarnya.
BACA JUGA :
Wuih, 7 Potret Jihane Almira tanpa makeup ini bikin takjub
"Nih orang-orang ini orang China semua nih. Mereka takut loh, takut ama kita, padahal mereka yang bawa penyakit ke Indonesia," kata Olvah pada unggahan video-nya kini sudah dihapus.
Olvah juga mengeluarkan kata-kata yang memang cukup sensitif untuk memanggil orang lain dengan sebutan tersebut "Hei China-China, hey hua huh!"
Jelas saja mendengar pernyataan perempuan berusia 31 tahun itu, orang geram dan menganggap Olvah terlalu berlebihan dan rasis. Video itu pun akhirnya tersebar di tengah-tengah pengguna media sosial.
BACA JUGA :
11 Potret transformasi Jihane Almira, disebut mirip Kylie Jenner
Menyadari tindakannya tidak tepat, Olvah langsung menyampaikan klarifikasi sekaligus bentuk permohonan maaf. Hal itu diunggah lewat Instagram pribadinya.
"Di sini saya hanya ingin mengklarifikasi, mungkin teman-teman sudah melihat video viral, yang tentang saya di Bandara Soekarno-Hatta. Dan saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya, sedalam-dalamnya terhadap apa yang saya bilang dalam video itu. Yang seharusnya saya tidak saya lakukan," kaya Olvah.
Olvah mengungkapkan, apapun yang dia sampaikan dalam video itu tidak bermaksud membenarkan tindakannya. "Apapun penjelasan saya di sini tidak membenarkan sikap saya saat itu," sambung Olvah.
Pada kesempatan tersebut, Olvah juga menyampaikan masa lalunya yang cukup menyakitkan. Menurutnya, dia pernah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari ras tertentu. Bahkan rasa sakit hingga kini masih membekas dalam benaknya.
"Hanya saja memang di masa lalu saya sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan yang menimbulkan luka mendalam terhadap saya. Terutama dari ras-ras tertentu dari Indonesia. Khususnya ras China," tuturnya.
Olvah mengatakan bahwa dia mendapatkan perlakukan buruk itu ketika sekolah di Surabaya. Bahkan, tidak hanya dirinya, anggota keluarganya yang lain juga turut menjadi korban.
"Saya tiga tahun sekolah di Surabaya, di sana mendapatkan perlakuan yang sangat-sangat tidak menyenangkan. Begitu juga dengan kakak saya. Begitu pula orang tua saya. Orang tua saya pernah berjalan dengan saya di suatu mal, dan kami juga diludahi oleh beberapa orang itu," sambung Olvah.
"Saya sempat di-interview dan saya cerita pernah dibilang monyet di dalam mal sangat mewah di Jakarta. Jujur memberikan luka tersendiri bagi saya. Dan juga sebelum video itu, perlakuan jijik ini, atau perlakuan sikap dari mereka yang kayak gitu sama kami di pesawat saat itu, itu membuat saya terluka lagi," ujarnya.
View this post on Instagram
Sebenarnya, kejadian masa lalunya itu membuat dirinya akhirnya semakin sering menggunakan stop rasisme, karena menurut Olvah, sikap ini sangat menyakitkan. Tidak ada manusia yang bisa memilih dia akan dilahirkan dari ras mana. Sebagai manusia sudah seharusnya saling menghargai. Olvah sangat menyesali atas perbuatannya itu, dan berharap hal serupa tidak akan pernah terulang lagi.
Melihat klarifikasi itu, banyak orang pula yang memberikan tanggapan beragam. Mereka sangat menyayangkan, luka masa lalunya tidak dijadikan pelajaran justru dijadikan seperti untuk membalas dendam.
"Udah tau berpengalaman di rasisin, tau rasanya ga enak. Tp melakukan hal yg sama semoga ga lg deh.," kata @botakpasraah.
"Hadeh udah tau ada luka, tau rasanya gak enak di rasisin dimasa lalu, tapi ngelakuin gitu juga ke orang lain. Gimana sih logika berpikirnya. Aneh," tulis @michael.luki.
Tindakan ini juga disayangkan sederet warganet lainnya. Mereka bahkan merasa apa yang ditulis Olvah di bio Instagram-nya tidak sesuai dengan perlakuannya sekarang ini.
foto: Instagram/@olvaholvah
"Kalau anda betul pejuang melawan rasisme.. Masa lalu bukanlah penyebab anda mengatakan rasis ..Tapi masa lalu adalah Hal yg memotivasi apa yg ada di ko pu bio instagram itu ," ujar @dna_cga.
"Dia kaget dan bilang 'kok masih ada sih rasisme' padahal itu katanya masa lalu, eh di akhir thn 2021 malah masih ngerasis juga. Gimn sih bingung saia," timpal @adindangeprint.