Brilio.net - Di jagat dunia hiburan, nama Andre Taulany lebih berkibar sebagai pelawak. Padahal, pria 46 tahun ini lebih dulu dikenal sebagai penyanyi dalam grup musik Stinky.
Pamor Andre bersinar terang di panggung komedi khususnya dalam program Opera van Java atau OVJ. Kolaborasinya bersama Sule, Parto, Azis Gagap dan Nunung membuat program ini jadi salah satu tayangan favorit yang selalu dinantikan setiap harinya.
BACA JUGA :
Sule hingga Andre Taulany kompak unggah momen di OVJ, jadi sorotan
Selama melawak di televisi, Andre Taulany berhasil mengumpulkan pundi-pundi yang membuatnya kerap dipanggil sebagai Sultan. Punya rumah bak istana hingga koleksi mobil mewah, kesuksesan Andre pun kerap mendapat decak kagum khalayak.
Belum lama ini, Andre pun mengungkap honor pertamanya menjadi pemain OVJ. Andre Taulany juga mengungkap awal mula dirinya bergabung dengan OVJ tahun 2009 kepada Mpok Alpa dan Marshel.
"OVJ mulai tahun 2008 cuma gue gabungnya 2009. Awal-awal OVJ itu Sule, Mas Parto, dan Komeng. Awal-awal tuh. Nah 2009 baru saya gabung tapi sebelumnya bintang tamu-bintang tamu dulu," kata Andre Taulany seperti dilansir dari Liputan6.com, Kamis (3/12).
BACA JUGA :
Potret garasi 8 seleb geng motor The Prediksi, koleksinya buat melongo
Instagram/@andreastaulany
Andre lantas mengungkap honor pertamanya saat masih menjadi bintang tamu.
"Dulu honornya berapa Pak Haji?" tanya Mpok Alpa.
"Kalau bintang tamu 2,5 juta rupiah. Itu tahun 2009," jawabnya.
Mpok Alpa kemudian bertanya soal bayaran pertama saat menjadi pemain tetap. Ternyata nilainya cukup fantastis.
"Honor pertama saat jadi pemain tetap OVJ?" tanya Mpok Alpa lagi.
"Waktu pemain tetap itu 5 juta rupiah. Honor paling tinggi perbandingannya satu motor vespa barulah, sekitar 50 jutaan," kata Andre Taulany.
Instagram/@andreastaulany
Sontak Mpok Alpa sempat dibuat terkejut. Mengetahui fakta tersebut, Mpok Alpa pun merasa tak heran jika Andre Taulany memiliki rumah dan koleksi mobil mewah.
"Wajar saja kalau dia tanah mobilnya di mana mana, satu episode 50 juta rupiah," kata Mpok Alpa.