1. Home
  2. »
  3. Selebritis
2 Desember 2022 15:17

Jadi tempat nikah Kaesang, ini deretan pantangan di Pura Mangkunegaran

Para tamu juga ada batas untuk mengakses area tertentu nantinya. Shofia Nida
Tamu undangan tidak boleh masuk ke area peringgitan

1. Tidak boleh membelakangi peringgitan.

foto: Instagram/@kaesang

BACA JUGA :
9 Fakta persiapan pernikahan Kaesang-Erina, dekor tema Mataram Islam


Pada Pura Mangkunegaran Solo, terdapat peringgitan yang merupakan kawasan singgasana raja. Para tamu Kaesang Pangarep dan Erina Gudono tak diizinkan mengakses kawasan sakral tersebut selama jamuan makan.

Bahwa di situ adalah tempat untuk menerima tamu. Secara layout tidak boleh membelakangi peringgitan, ada long table untuk VVIP itu juga lenggah (posisi duduk) tidak boleh membelakangi peringgitan, jelas Art Director Asmoro Decoration, Pandji Vasco da Gama, mengulas jamuan di Pura Mangkunegaran Solo.

2. Peringgitan tidak dibuka untuk umum.

BACA JUGA :
9 Potret Kaesang dan Erina Gudono ziarah ke makam Raja Mangkunegara

foto: Instagram/@kaesang

Pandji Vasco da Gama menjelaskan bahwa tamu undangan tidak boleh masuk ke area peringgitan karena peringgitan tidak dibuka untuk umum.

(Kedua) peringgitan juga tidak dibuka untuk umum. Masyarakat undangan tidak bisa ke sana. Termasuk lay out flow-nya sudah dipikirkan bukan dari kami, supaya tidak ke area peringgitan, lanjutnya memaparkan.

3. Tidak boleh menurunkan gamelan pusaka.

foto: Instagram/@kaesang

Melansir dari video jumpa pers di kanal YouTube Berita Surakarta pekan ini, pantangan ketiga membahas soal sejumlah gamelan pusaka yang berada di pendapa ageng, pantang diturunkan.

Untuk gamelan, ada beberapa gamelan yang tidak boleh turun dari pendapa. Bisa dipindah tapi tidak boleh turun (dari area sakralnya), Pandji Vasco da Gama menerangkan kemudian mengingatkan ini bukan sembarang gamelan.

Dikutip dari merdeka.com, di sudut Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran Solo terdapat gamelan pusaka, yakni Kyai Kenyut Mesem, Kyai Seton, dan Kyai Lipur Sari sebagai gamelan terbaru.

Gamelan ini ditabuh setiap Rabu untuk mengiringi latihan tari dan seni pertunjukan bagi wisatawan. Sementara itu, Kyai Seton usianya lebih dari seabad. Ia ditabuh setiap Sabtu untuk mengiringi upacara-upacara adat istana.

(Jadi nantinya) tamu yang lenggah diwanti-wanti tidak boleh membelakangi peringgitan (singgasana raja). Audiens duduknya Timur ke Barat, pelaminan juga begitu, bebernya kepada rekan media.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags