Brilio.net - Dunia hiburan kembali berduka. Liam Payne, mantan personel boyband One Direction yang digandrungi jutaan penggemar, ditemukan tewas setelah terjatuh dari balkon hotel di Buenos Aires, Argentina pada Rabu (17/10) lalu. Kejadian nahas ini mengguncang industri musik global dan memicu spekulasi tentang penyebab kematiannya.
Setelah penyelidikan intensif, Kantor Kejaksaan Pidana dan Pemasyarakatan Nasional No 16 Argentina akhirnya merilis hasil autopsi terhadap jasad Payne. Laporan forensik mengungkapkan bahwa penyebab kematian penyanyi berusia 31 tahun tersebut adalah politrauma, disertai pendarahan internal dan eksternal yang parah.
BACA JUGA :
Niall Horan beri tribute untuk Liam Payne, kenang momen bertemu terakhir beberapa hari sebelum insiden
Temuan ini semakin memperjelas kronologi tragedi yang menimpa Payne. Penyanyi hits Strip That Down itu diyakini tewas seketika setelah terjatuh dari lantai tiga Hotel CasaSur Palermo. Tim forensik menemukan 25 cedera pada tubuh Payne yang konsisten dengan jatuh dari ketinggian.
Pihak kejaksaan telah melakukan penyelidikan awal terhadap insiden ini. Mereka mencurigai adanya faktor penyalahgunaan zat yang mungkin berperan dalam kejadian tersebut.
BACA JUGA :
Berduka atas kepergian Liam Payne, Harry Styles ungkap rasa bangga pada sang sahabat
foto: Instagram/@liampayne
"Semuanya menunjukkan bahwa musisi itu (Liam) sendirian ketika peristiwa jatuh terjadi. Selain itu, ia juga sedang mengalami sesuatu karena penyalahgunaan zat," kata pihak dari kantor kejaksaan.
Kondisi kamar hotel Payne juga menjadi fokus penyelidikan, dengan ditemukannya barang-barang mencurigakan dan kerusakan perabotan.
"Polisi kota yang menyelidiki tempat kejadian menemukan zat-zat di dalam kamar yang sekilas tampak seperti narkotika dan minuman alkohol, serta beberapa perabotan yang hancur," ungkap pihak dari kantor kejaksaan.
Hasil autopsi menunjukkan bahwa Payne mengalami cedera fatal pada bagian kepala. Trauma ini dinilai cukup parah untuk menyebabkan kematian instan.
Pendarahan hebat yang terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk tengkorak, dada, perut, dan anggota gerak, juga berkontribusi pada mekanisme kematian sang musisi.
foto: Instagram/@liampayne
"Cedera kepala tersebut cukup untuk menyebabkan kematian, sementara pendarahan internal dan eksternal di tengkorak, toraks, perut, dan anggota badan turut menyebabkan mekanisme kematian," kata petugas forensik mengonfirmasi.
Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa tidak ada indikasi keterlibatan pihak ketiga dalam insiden tersebut. Tim forensik tidak menemukan luka-luka yang mengarah pada upaya pertahanan diri Payne.
Sebelum hasil autopsi dirilis, kondisi lokasi kejadian telah menarik perhatian tim medis darurat. Mereka melaporkan bahwa cedera Payne terlalu parah untuk ditangani di tempat.
Kepala tim penyelamat menyatakan bahwa upaya pertolongan pertama tidak mungkin dilakukan mengingat kondisi korban saat ditemukan.
"Tim sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak ada tindakan resusitasi karena sudah dipastikan korban telah meninggal dunia," kata Kepala Layanan Darurat Buenos Aires Alberto Crescenti.
Penyelidikan terhadap kasus ini masih berlanjut. Pihak berwenang berharap hasil toksikologi akan memberikan informasi tambahan tentang keadaan Payne sebelum kejadian nahas tersebut.