Brilio.net - Brad Pitt dan Angelina Jolie bukanlah nama asing dalan kancah perfilman Hollywood. Namun, pada September 2016 lalu, secara mengejutkan Angelina Jolie mengajukan gugatan cerai kepada suaminya Brad Pitt.
Meski dalam dokumen perceraiannya aktris 4 Juni 1975 itu menuliskan alasan perpisahannya karena perbedaan yang tak dapat disatukan, namun sejumlah rumor beredar di kalangan publik. Seperti adanya dugaan perselingkuhan yang dilakukan Brad Pitt dengan aktris cantik yang menjadi lawan mainnya di film Allied.
BACA JUGA :
10 Foto transformasi Christine Panjaitan, awet cantik di usia 56 tahun
Namun, baru-baru ini terungkap salah satu pemicu baru perceraian pasangan yang sudah bersama sejak tahun 2004 itu. Dikutip brilio.net dari Nzherald, Kamis (4/5), rupanya kebiasaan buruk Brad Pitt sebagai pecandu alkohol menjadi salah satu pemicu terbesar keretakan hubungannya.
Sebelumnya, Angelina memang pernah memberi isyarat jika sesuatu yang buruk telah terjadi saat mereka sedang dalam penerbangan bersama keenam anaknya dari Nice, Prancis ke Los Angeles, Amerika Serikat pada bulan September lalu.
BACA JUGA :
10 Foto ini buktikan Ringgo adalah sosok papa kocak idaman
Seorang sumber menyatakan jika dalam penerbangan pada Rabu (14/9/2016) itu aktor 53 tahun itu terlihat mabuk. Dan karena kondisinya itu membuatnya bertengkar hebat dengan sang istri. Bahkan dalam pertengkaran itu, Pitt disebut-sebut melakukan kekerasan kepada anak angkatnya, Maddox.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Pitt juga mengaku memang ketergantungan dengan alkohol dan memakai obat-obatan beberapa tahun sebelumnya. Ia juga menyalahkan dirinya karena menjadi penyebab perceraiannya dengan Angelina. Dirinya saat ini sedang menjalani dua terapi sejak perceraiannya pada 2016 lalu.
"Aku tidak ingat satu hari pun sejak keluar dari perguruan tinggi tanpa alkohol dan obat-obatan. Aku mulai menghentikan semuanya kecuali minum-minum saat sudah berkeluarga, tapi beberapa tahun belakangan banyak hal yang tidak bisa aku hadapi. Dan ketergantungan dan itulah yang menjadi masalah," ujarnya.