Brilio.net - Cut Intan Nabila belum lama ini sempat kembali membagikan rekaman CCTV di Instagram yang memperlihatkan sang suami, Armor Toreador, tengah melakukan KDRT terhadap dirinya. Kekerasan yang dilakukan pada tahun 2022 itu bahkan sampai disaksikan oleh putri meraka.
Dilihat dalam rekamannya, mantan atlet anggar asal Aceh ini tampak tak berdaya dan pasrah saat ditendang, dipukul, dan dicekik oleh Armor. Tak hanya itu, Armor juga menjambak sambil menahan tubuh ibu tiga anak ini dengan lututnya.
BACA JUGA :
Intan Nabila kembali posting rekaman dugaan KDRT, pihak Armor Toreador ingatkan UU ITE
Namun, tak lama kemudian Intan kedapatan menghapus video tersebut. Dikabarkan, upaya take down video KDRT di Instagram Cut Intan Nabila itu atas permintaan keluarga Armor Toreador.
foto: Instagram/@cut.intannabila
BACA JUGA :
Dampingi Cut Intan Nabila hadapi kasus KDRT sang suami, kehadiran Mulan Jameela justru tuai cibiran
Menanggapi tudingan tersebut, Armor Toreador lewat kuasa hukumnya, Irawansyah, membantah isu yang menyebutkan kliennya meminta Cut Intan menghapus video KDRT tersebut. Lantaran soal postingan sosial media merupakan hak dari Intan selaku pemilik akun.
"Tuduhan bahwa keluarga Armor meminta Intan untuk menghapus video di Instagram-nya tidak benar. Keluarga klien kami tidak pernah meminta Intan Nabila untuk men-take down video tersebut. Itu adalah haknya," kata Irawansyah dikutip dari brilio.net dari YouTube Intens Investigasi, Kamis (29/8).
Meski demikian, Irawansyah sempat mengingatkan lagi soal UU ITE kepada ibu tiga anak tersebut. Ia meminta agar Intan bisa lebih bijak dalam menggunakan sosial media.
Tak dipungkiri keluarga Armor mengaku merasa kecewa terhadap selebgram berhijab itu. Pasalnya, hingga kini pihak Armor memilih diam dengan harapan masalah yang sedang dihadapi biasa diselesaikan dengan cara baik-baik.
"Keluarga sangat kecewa, karena selama ini kami memilih untuk berdiam diri," ujar Irawansyah.
foto: Instagram/@cut.intannabila
Alih-alih merasa bersalah, keluarga Armor diam karena ingin memberikan waktu untuk keduanya menyelesaikan masalah. Dengan kata lain, Armor dan Intan harusnya bisa saling introspeksi diri hingga bisa menemui kata damai.
"Kita itu diem tujuannya bukan karena merasa bersalah tapi memberikan waktu untuk Armor dan Intan untuk saling introspeksi diri," ucapnya.
"Ya namanya anak muda yang masih labil, itulah mengapa kita beri kesempatan, biarlah mereka saling berpikir," tandas Irawansyah.