Brilio.net - Saaih Halilintar dikabarkan gagal mengikuti PON XXI Aceh-Sumut 2024 untuk mewakili Banten. Kegagalan Saaih ini ramai dikaitkan dengan urusan administrasi, terutama isu bahwa ia tidak memiliki NPWP.
Pria kelahiran 16 Maret 2002 ini pun angkat bicara untuk membela diri dari tuduhan yang beredar. Melalui akun TikTok pribadinya, @saaihalilintar, Saaih memberikan klarifikasi atas isu yang beredar.
BACA JUGA :
7 Kontroversi Saaih Halilintar, terbaru batal tampil di PON 2024 karena NPWP dan BPJS
"Saya nggak paham, banyak orang senegara saya tiba-tiba memfitnah saya nggak bayar pajak karena saya difitnah nggak punya NPWP," ungkapnya dengan kesal.
foto: TikTok/@saaihalilintar
BACA JUGA :
Gagal ikut PON 2024 karena tak punya NPWP dan BPJS, Saaih Halilintar beri klarifikasi
Saaih merasa kecewa dengan tuduhan yang beredar di masyarakat. Ia tidak menyangka akan mendapat fitnah semacam itu, terlebih di saat ia sedang menghadapi kekecewaan karena tidak bisa berpartisipasi dalam PON.
Saaih kemudian mengungkapkan kekecewaannya atas kegagalannya mengikuti PON. Ia merasa telah berusaha keras dan berhasil meraih peringkat teratas dalam kualifikasi seleksi PON.
"Sedangkan saya lagi sedih, dibuat gagal mengikuti PON yang saya sudah persiapkan lama. Sampai saya dapat ranking nomor satu ikut kualifikasi seleksi PON," imbuhnya.
Dirinya menegaskan bahwa dirinya memiliki NPWP dan selalu taat membayar pajak. Saaih bahkan menunjukkan bukti dari pihak pajak yang menghubunginya dan menjadi saksi atas kepatuhannya dalam membayar pajak.
foto: TikTok/@saaihalilintar
Saaih kemudian memberikan bukti-bukti untuk membantah tuduhan yang beredar. Ia menunjukkan bahwa dirinya telah memiliki dokumen-dokumen penting sejak beberapa tahun lalu.
Adik Atta Halilintar ini juga memperlihatkan bahwa ia telah memiliki kartu BPJS sejak 2018 dan NPWP sejak 2020. Saaih menyayangkan adanya fitnah yang beredar tentang dirinya, terutama di saat ia sedang bersedih karena gagal mengikuti PON yang telah lama ia persiapkan.
"Saya punya BPJS dari tahun 2018 dan punya NPWP dari tahun 2020. Dan pak presiden juga bikin e-KTP sudah terintegrasi dengan NPWP. Jadi 1000% ini fitnah. Yang saya tahu, orang yang suka memfitnah orang nggak akan sukses hidupnya," jelasnya.
foto: TikTok/@saaihalilintar
Meski kecewa, Saaih menegaskan bahwa ia tetap menghargai institusi-institusi terkait. Ia mengaku sayang dengan PGI Golf Indonesia, KONI, dan NKRI.
Namun, Saaih menyoroti adanya oknum yang menurutnya telah membuat PON terlihat lebih sebagai ajang administrasi daripada ajang prestasi. Ia merasa hal ini perlu dibenahi demi kemajuan olahraga nasional.
"Saya hanya menyayangkan kalau ada oknum yang membuat PON terlihat lebih ke ajang administrasi daripada ajang prestasi," pungkasnya.