Brilio.net - Putri Marino dikenal sebagai salah satu aktris berbakat di industri perfilman. Ia telah membintangi sejumlah film dan series Indonesia. Berperan dalam film pertamanya, Putri langsung didapuk sebagai pemeran utama wanita.
Belakangan, perannya dalam series Layangan Putus pun menuai banyak pujian dari pencinta film dan masyarakat luas. Bahkan, salah satu adegan Putri Marino dalam series tersebut viral di media sosial.
BACA JUGA :
Cantik alami, 5 tips merawat wajah ala Putri Marino
Namun, siapa sangka jika sebelum namanya viral, Putri Marino cukup sering gagal ketika casting. Hal tersebut ia beberkan ketika berbincang bersama Ernest Prakasa.
"Aku tuh sebelum main di film Posesif udah sering banget casting, tapi nggak pernah dapet," ujar Putri yang dikutip brilio.net dari YouTube HAHAHA TV, Rabu (2/11).
BACA JUGA :
9 Peran Putri Marino di film dan series, anak SMA hingga diselingkuhi
foto: YouTube/HAHAHA TV
Dalam tayangan YouTube yang dipandu oleh Ernest Prakasa, Putri membeberkan alasan yang membuatnya ditolak casting saat itu. "Mereka bilang kalau aku logatnya Bali banget," tuturnya.
Selain karena logat daerahnya yang kental, Putri juga mengungkapkan bahwa jumlah followers-nya yang masih cenderung rendah menjadi salah satu alasan dirinya ditolak casting. "Saat itu followers aku nggak sampai delapan ribu. Jadi ditolak karena followers belum banyak," ungkap Putri.
Penolakan yang dialami Putri Marino membuat dirinya psimistis ketika kembali mendapatkan tawaran casting film. Tak disangka, casting tersebut menjadi awal debutnya sebagai pemain film. Nggak cuma itu, Putri juga didapuk sebagai pemeran utama di film perdananya.
"Oke aku dateng casting kayak ya udahlah ini kayaknya nggak diterima lagi. Terus dua minggu nggak dihubungin lagi kayaknya fix gue nggak keterima," tukasnya.
Namun, siapa sangka jika Putri berhasil mendapatkan peran untuk film pertamanya. Film Posesif menjadi film perdana Putri yang sukses mengantarkannya memenangkan Piala Citra untuk kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik di Festival Film Indonesia tahun 2017.