Brilio.net - Bayi kembar pasangan Irish Bella dan Ammar Zoni meninggal dunia, Minggu (6/10) pagi. Bayi berjenis kelamin perempuan bernama Aiona Aisyah Bella Akbar dan Aiora Khadijah Bella Akbar ini dimakamkan di TPU Kalimulya 1, Depok, Jawa Barat.
Sebelumnya, dari hasil pemeriksaan rumah sakit menyebutkan, kedua janin pesinetron ini mengalami TTTS atau Twin-to-twin transfusion syndrom. Yakni kondisi saat terlalu banyak koneksi darah satu arah, sehingga aliran darah pada bayi tidak merata.
BACA JUGA :
Bayi kembarnya meninggal, ini kondisi psikologis Irish Bella & Ammar
"Kalau dilakukan diperiksaan USG, bayi kembar yang satu donor, yang satu resipien (penerima darah) itu ada stagenya. Jadi kalau stage 1 belum parah, yang berat itu adalah stage 4," kata dr. Gatot Abdurrazak, Sp.OG, di RSAB Harapan Kita, Jakarta Barat, seperti dikutip dari liputan6.com, Selasa (8/10).
"Janin yang resipien (penerima darah) udah bengkak jantungnya. Seluruh tubuh bengkak dan pertumbuhannya kecil. Minggu pagi saya visit, detak jantung masih ada, tapi ibunya tekanan darah naik, mirror syndrom udah naik," papar sang dokter.
BACA JUGA :
Kondisi kesehatan Irish Bella usai bayi kembarnya meninggal dunia
foto: Instagram/ammarzoni
Irish Bella dipindah dari ruang perawatan ke ruang HDU (High Dependency Unit). Namun belum sempat dilakukan tindakan, bayi wanita 23 tahun ini sudahmeninggal.
"Pasien jam 9 pagi dipindah ke HDU, dan ternyata sudah tidak ada detak jantung. Meninggal diperkirakan jam 8 pagi," ungkap dr. Gatot Abdurrazak.
Dokter memberi kesimpulan bahwa plasenta bayinya terlepas, atau dalam bahasa medis disebut solusio. Jadi, bayi dalam kondisi TTTS dapat mengalami mirror syndrom dan preeklamsia pada ibu yang ditandai dengan hipertensi.
"Jadi tekanan darah naik dan membuat plasenta lepas hingga aliran darah tidak lancar ke bayi," dr. Gatot Abdurrazak menerangkan.
Dokter pun segera melakukan tindakan operasi untuk mengambil bayi Irish Bella. "Jadi melahirkan secara cesar. Pas operasi (tensi darah Irish Bella) sampai 180/90," sang dokter mengakhiri.