Brilio.net - Meninggalnya pelawak legendaris, Omaswati menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan sahabat. Omas meninggal dunia pada Kamis (16/7) sekitar pukul 19.30 WIB dalam usia 54 tahun karena sakit yang dideritanya sejak lama.
Adik almarhumah Omas, Mastur menuturkan jika wanita yang akrab disapa Mpok Omas itu sudah sakit sebelum bulan puasa. Ia sempat bolak-balik rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
BACA JUGA :
7 Potret suasana rumah duka Omas, penuh pelayat dan rekan artis
Setelah Lebaran penyakitnya kembali kambuh. Namun saat itu Omas dan keluarga memutuskan untuk rawat jalan saja di rumah.
"Terus selang seminggu dari situ masih biasa aja, tapi abis Lebaran kambuh lagi sakitnya, tapi tetap berobat jalan," tutur Mastur.
Berikut ini brilio.net rangkum dari kapanlagi.com, kronologi meninggalnya Omas, Jumat (17/7).
BACA JUGA :
Perjalanan karier Mpok Omas, pelawak ikonik
1. Berat badan tinggal 25 kg.
foto: merdeka.com
Putra Omas, Dio mengungkapkan kondisi ibunya yang mengalami penurunan berat badan secara drastis. Bahkan terakhir diketahui berat badan Omas tinggal 25 kg saja.
"Firasat mungkin, saya beberapa hari terakhir ini, pokoknya biasa kan buang air kecil ngangkat baju, saya ngelihatnya badannya akhir-akhir ini udah kurus banget tinggal tulang doang. Kalau ditimbang tinggal 25 (kilo) kurus banget. Ini apa, penyakit kok kayak gini sampai makan badan kayak gini?," ungkap Dio.
2. Kondisi menurun empat hari terakhir.
foto: liputan6.com
Sebelum meninggal dunia, kondisi kesehatan Omas menurun selama empat hari terakhir. Menurut Dio, sang ibunda susah bergerak dan sudah jarang berbicara.
"Akhirnya tadi maghrib dia sesek gitu. Ya udah saya doa dalam hati, 'Ya udah misalnya ibu nggak kuat, Dio ikhlas'," tuturnya.
3. Gula darah tinggi dan asma kambuh.
foto: Instagram/@dg_kcp
Meskipun gula darah tinggi dan asma kambuh, Dio menuturkan Omas enggan untuk ke dokter.
"Dia orangnya takut dokter, makanya kita nggak berani datangi dokter dulu, soalnya kalau udah panggil dokter kadang dia nggak mau diperiksa. Kalau sakitnya udah lumayan lama, dari sebelum puasa kayak yang tipus gitu. Terus beberapa minggu setelah Lebaran, sempat mendingan, udah bisa ke pasar sama saya. Nah yang paling parah tuh empat hari terakhir ini. Nggak mau makan, nggak mau minum obat gitu," kata Dio.
4. Kondisi makin buruk sebelum meninggal.
foto: kapanlagi.com
Sebelum mengembuskan napas terakhir, Omas sempat panas badannya. Kondisinya makin parah menjelang maghrib, karena terlihat susah bernapas.
"Kita minumin obat buat nurunin panas itu. Kita pikir dia kesedak gitu apa gimana gitu, terus kita minumin obat sempat nggak apa-apa tuh. Cuma pas abis ashar dia kayak nyesek gitu, kita kasih air mendingan lagi. Terus yang paling parah maghrib, udah kayak kesedak (napasnya) gitu. Kita kasih air yang tadinya bisa, jadi nggak bisa,".
5. Meninggal dunia setelah isya.
foto: liputan6.com
Dio mengatakan, sekitar pukul 19.30 WIB, ibunya masih nonton TV seperti biasa. Namun tak selang lama kemudian, ia melihat kondisi Omas yang sudah tak bernapas lagi.
"Saya lihat dia kok perutnya nggak ngembang kempis gitu, nggak kayak orang lagi bernapas. Saya kira tidur, soalnya matanya setengah terbuka. Terus saya cek napas di hidung, udah nggak ada dan saya bangunin udah lemes dan tangannya udah dingin banget. Terus saya manggil kakak saya yang pertama dan ngasih pertolongan pertama, tapi nggak ada reaksi," jelas Dio.