Brilio.net - Di dunia hiburan, tren operasi plastik bukanlah hal baru. Banyak selebritas yang memutuskan untuk menjalani prosedur ini demi mencapai penampilan yang lebih sempurna. Baik untuk mengubah bentuk wajah, memperbaiki bagian tubuh, atau sekadar mempertahankan penampilan muda mereka.
Operasi plastik seringkali menjadi solusi bagi mereka yang ingin menyesuaikan diri dengan tuntutan industri yang mengharuskan penampilan tetap prima. Bukan hanya soal estetika, beberapa juga melakukannya untuk alasan kesehatan, seperti memperbaiki fungsi tubuh atau menghilangkan kelainan fisik.
BACA JUGA :
Marshanda beberkan awal mula idap bipolar disorder, akui minum obat psikiatri tanpa resep
Namun, dari sekian banyak selebritas yang menjalani prosedur kecantikan ini, Marshanda justru mengambil jalur berbeda. Di usia 35 tahun, ibu dari Sienna ini memilih untuk menolak tawaran melakukan operasi plastik.
foto: Instagram/@marshanda99
BACA JUGA :
5 Momen Marshanda liburan di California ala van tour, sosok teman bule prianya jadi sorotan
Langkah ini tentu saja cukup menarik perhatian, mengingat banyak figur publik yang seolah berlomba-lomba untuk tampil sempurna di depan kamera. Namun, bagi Marshanda keindahan sejati terletak pada bagaimana seseorang menerima dirinya sendiri, termasuk dalam proses alami penuaan.
Dalam sebuah wawancara di podcast MAMPIR BENTAR bersama Robby Purba, Marshanda dengan tegas menyuarakan pendapatnya tentang operasi plastik. Dia menyatakan bahwa dirinya merasa tidak perlu menjalani prosedur tersebut dan lebih memilih untuk mencintai diri sendiri apa adanya.
"Nggak juga sih, kayaknya orang-orang juga sudah pada tahu saya bakal menolak (oplas). Aku yakin mereka tahu, Caca nggak bakal mau," ungkapnya dikutip brilio.net dari kanal YouTube Robby Purba, Selasa (22/10).
foto: YouTube/Robby Purba
Marshanda, yang dikenal sebagai salah satu selebriti yang mengkampanyekan gerakan self-love, merasa bahwa mencintai diri sendiri adalah hal yang paling penting. Di tengah tekanan industri hiburan yang kerap menuntut kesempurnaan fisik, Marshanda justru merasa nyaman dengan penampilannya. Ibunda Sienna itu pun bercerita tentang temannya yang menawarinya untuk melakukan operasi kantong mata.
"Soalnya kan aku sering mengkampanyekan soal love yourself, dan kemarin aku sempat ketemu temen yang bilang, 'Ca, kantong mata nggak mau dibenerin? Kalau mau bisa ke Turki aja,'" cerita Marshanda.
Meskipun demikian, Marshanda tidak langsung menolak tawaran tersebut. Ia mengakui bahwa ia butuh beberapa hari untuk benar-benar memikirkan keputusan yang tepat. Namun pada akhirnya, ia memutuskan untuk menerima dirinya apa adanya.
"Setelah ketemu, hari kedua, ketiga, gue rasa nyaman sama mata gue. Kalaupun ada apa-apa dan saya terlihat menua, saya mau menormalkan hal itu," ujarnya.
Bagi Marshanda, menua adalah proses alami yang harus dinikmati, bukan ditakuti. Dalam pandangannya, keindahan tidak harus didikte oleh standar yang ditetapkan oleh orang lain atau industri hiburan. Justru, kecantikan sejati muncul ketika seseorang bisa menerima setiap fase dalam hidupnya, termasuk penuaan.
"Salah satu mimpi aku juga saat aku tua ingin jadi orang yang membuktikan bahwa kamu bisa menua tapi tetap bisa bersinar cantik," katanya.
foto: Instagram/@marshanda99
Lebih lanjut, Marshanda juga menekankan bahwa operasi plastik seringkali dilakukan karena tekanan dari lingkungan yang membuat seseorang merasa tidak cukup baik. Namun, ia merasa bahwa tidak ada yang salah dengan penuaan dan perubahan fisik yang datang seiring waktu.
Bahkan, Marshanda pernah melakukan eksperimen kecil dengan bertanya kepada aplikasi kecerdasan buatan untuk mengevaluasi wajahnya. Hasilnya, ia tidak perlu mengubah apapun dari fisiknya.
"Hasilnya menunjukkan bahwa aku terlihat natural dan nggak perlu ada perubahan," pungkasnya.
Dengan sikap tegasnya ini, Marshanda sekali lagi membuktikan bahwa kecantikan sejati tidak melulu soal penampilan fisik. Lebih dari itu, kecantikan adalah tentang bagaimana seseorang merasa nyaman dengan dirinya sendiri dan menjalani hidup dengan percaya diri, tanpa merasa perlu memenuhi ekspektasi orang lain.