Brilio.net - Laura Meizani atau Lolly, anak dari Nikita Mirzani, menjadi sorotan publik setelah kabur dari rumah aman pada Jumat dini hari (9/1). Dia mengaku tidak betah tinggal di tempat yang sejak beberapa bulan terakhir menjadi tempat tinggalnya. Keputusannya kabur diduga dipengaruhi oleh kondisi rumah aman yang dianggapnya tidak sesuai harapan.
Pengakuan Lolly membeberkan bahwa dia merasa tidak nyaman dengan situasi di rumah aman. Dia ditempatkan bersama kategori wanita yang dianggap bermasalah, seperti orang dengan masalah kejiwaan hingga mereka yang terlibat open BO. Lolly pun memilih pergi dan mencari perlindungan di kantor Razman Arif Nasution, kuasa hukum keluarga Vadel Badjideh.
BACA JUGA :
Nikita Mirzani dipanggil polisi atas laporan selebgram Isa Zega, terkait kasus apa?
Razman mengaku kaget ketika Lolly tiba-tiba muncul di kantornya dan meminta bantuan. Dia kemudian memutuskan untuk mengantar Lolly ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk menyerahkan segala urusan kepada pihak kepolisian. Kejadian ini menjadi sorotan, terutama setelah pernyataan Lolly terkait perlakuan yang dia terima selama di rumah aman.
Lolly mengungkapkan bahwa situasi di rumah aman membuatnya tidak nyaman. Dia merasa keberatan ditempatkan bersama kategori orang-orang tertentu yang dianggap bermasalah.
BACA JUGA :
Fitri Salhuteru bongkar pesan Loly yang ngaku diancam Nikita Mirzani, begini isinya
"Nggak betah. Di sana disatukan sama orang open BO, sama orang gila, sama orang HIV. Siapa juga yang mau disatukan sama orang gila? ujar Laura Meizani, dikutip brilio.net dari KapanLagi.com pada Jumat (10/1).
Setelah kabur, Lolly tidak kembali ke rumah ibunya, Nikita Mirzani. Dia memutuskan pergi ke kantor Razman Arif Nasution untuk mencari perlindungan.
"Kan apa yang dia omongin bohong semua. Yang katanya sudah ketemu saya dan diizinin ketemu saya, bohong itu. Nggak pernah ketemu," ungkap Lolly.
Razman, yang tak menyangka kedatangan Lolly, membagikan pengalamannya saat menerima telepon dari remaja tersebut. Dia mengaku terkejut ketika mengetahui bahwa Lolly sudah berada di depan kantornya pada dini hari.
"Dia telepon saya, video call, ya keliatan. Kaget saya ternyata dia sudah di depan kantor saya. (Telepon) jam setengah 11. 'Ini Lolly beneran?', 'Benar'. 'Tolongin aku', dia nangis-nangis," kata Razman.
Meskipun bersimpati, Razman memilih untuk tidak banyak bicara terkait insiden ini. Ia hanya berusaha menyerahkan Lolly ke pihak berwenang agar masalah ini bisa segera diselesaikan.
"Saya mau bawa dulu ke kepolisian. Saya nggak mau dianggap sekongkol dengan Lolly," pungkas Razman.