Brilio.net - Menjadi artis bukan pekerjaan yang mudah. Apalagi, tidak semuanya memiliki latar belakang di dunia hiburan yang memuluskan kariernya. Banyak orang yang gagal, tetapi ada pula yang sukses jadi selebriti top.
Tentunya, kesuksesan mereka diawali kerja keras yang tekun. Ada banyak selebriti yang memulai kariernya yang berliku. Mereka harus berjuang untuk bisa jadi artis sehingga kini memiliki hidup layak. Salah satunya adalah komedian yang satu ini.
BACA JUGA :
Nyaleg anggota DPD RI, ini 4 penyebab Komeng sukses jadi ‘Man of the Match’ di Pemilu 2024
Pria ini ini pernah bercita-cita menjadi dokter. Namun, takdir berkata lain. Ia malah mengawali kariernya sebagai penyiar radio pada 1993-1996. Ya, sosok yang dibicarakan daritadi adalah Alfiansyah Bustami Komeng atau akrab disapa Komeng.
foto: Instagram/@indradewi2242
BACA JUGA :
Komeng ungkap alasan mencalonkan diri jadi anggota DPD, tujuannya tak jauh soal komedi
Setelah berkecimpung di dunia penyiaran, Komeng memutuskan untuk putar haluan dengan ikut serta dalam festival lawak. Pada 1990, bersama Rudi Sipit, Jarwo Kwat, dan Mamo, Komeng membentuk grup lawak bernama Diamor.
Komeng bersama dengan anggota grup lawaknya itu telah melewati perjuangan yang berliku. Salah satunya adalah ketika Diamor dibayar dengan kue dan diusir saat berniat menghibur di acara pernikahan.
"Katanya pernah (ngelawak) dibayar pakai kue ya, bang?" tanya Gofar Hilman, dikutip brilio.net dari kanal YouTube Gofar Hilman, Senin (19/2).
"Oh itu sih kondangan, sebenarnya nggak diundang. Saya setiap lihat janur biasanya menawarkan diri, jam terbang aja," ujar Komeng.
Pada saat itu grup lawaknya jarang mendapat pekerjaan mengisi acara di program televisi. Sebab itu, Komeng mengatakan untuk mengisi waktu, mereka kerap menawarkan diri untuk menghibur di acara pernikahan.
"Kalau dulu kan lawak mana ada program di TV, adanya selingan, kayak safari ada lagu tengahnya lawak itu juga 15 menit. Sebelum itu nggak ada, paling paket tahun baru, natal," cerita Komeng.
foto: Instagram/@komengfci
Pengalaman tak mengenakan lainnya dirasakan Komeng dan teman segrupnya. Komeng berujar, tak jarang juga mereka diusir ketika menawarkan diri di acara pernikahan.
"Ada yang ditolak, 'macam-macam aja lu orang lagi kondangan lu ngelawak', gitu ada juga yang diusir ya sudah kita jalan aja. Kalau liat janur berhenti 'coba ya coba ya'," ujarnya lagi.
Setelah terkenal bersama Diamor, pria berusia 53 tahun ini kian bersinar saat memandu program Spontan (1995-2004) yang tayang di televisi swasta nasional. Di sinilah slogan "Uhuy" tercipta.
Penghargaan Pelawak Terfavorit diberikan Panasonic Awards 2004 kepada Komeng berkat acara "Spontan". Acara yang dibawakannya bersama dengan komedian Ulfa Dwiyanti ini bertahan selama 7 tahun lamanya.
foto: Instagram/@babeimantauhid
Sepanjang kariernya, Komeng telah meraih berbagai penghargaan, seperti Panasonic Gobel Award for Favorite Comedian (2003) dan Indonesia KCA for Favourite Comedian (2010). Prestasi ini menjadi bukti pengakuan masyarakat atas kiprahnya dalam dunia hiburan Tanah Air.
Hingga kemudian pada 2023 ia terjun ke politik mencalonkan diri sebagai calon senator dari Jawa Barat dalam Pemilihan umum legislatif (Pileg) Indonesia 2024. Bintang sinetron Putri Duyung ini ternyata punya alasan tersendiri terjun ke dunia politik.
Dikenal sebagai pelawak yang satir, Komeng ingin mewujudkannya di dunia nyata. Meski tidak maju sebagai anggota DPR, peran DPD menurut Komeng juga patut diperhitungkan.
foto: Instagram/@komeng.original
Menariknya, Komeng maju jadi caleg DPD RI tanpa gabung partai politik (parpol). Dengan begitu, Komeng berharap bisa bergerak sendiri tanpa ada kepentingan partai apabila dirinya terpilih menjadi anggota DPD nanti. Fokus Komeng adalah ingin mengaktifkan gedung kesenian di setiap kabupaten/kota agar masyarakat punya hiburan gratis.
Majunya budaya Korea menjadi salah satu inspirasi Komeng. Ia berencana 'menghidupkan' seniman-seniman Jawa Barat untuk menghibur masyarakat apabila terpilih nanti.
Jadi artis sekaligus calon pejabat, Komeng pun memiliki hunian yang cukup megah dan luas. Hunian tersebut sebenarnya adalah dua rumah yang dijadikan satu. Komeng membuat dua rumah tersebut yang pertama untuknya dan sang istri, dan yang satunya lagi untuk kedua anaknya.
foto: YouTube/Jhon Jawir
Terletak di Bukit Golf Hills Sentul, rumah tersebut jarang tersorot namun kini menjadi pusat perhatian. Rumah Komeng ini bukan hanya sekadar besar, namun juga dilengkapi dengan fasilitas lengkap yang memukau. Mulai dari sebuah mushola pribadi yang sering digunakan, kolam renang yang mengundang kesegaran, hingga taman tertutup yang menjadi ruang hijau untuk keluarganya.
foto: YouTube/Komeng Info
Dengan capaian politiknya yang mencuat, rumah Komeng menjadi bukti keberhasilan dan kenyamanan hidup yang ia rasakan bersama keluarga. Keberadaan rumah tersebut juga menjadi cermin dari prestasi yang telah diraihnya, sekaligus menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam mengejar impian dan meraih kesuksesan.