Brilio.net - Nama Pak Ogah belakangan ini menjadi sorotan publik. Kondisi kesehatan pria yang dikenal sebagai pengisi suara di film kartun Si Unyil ini sangat memprihatinkan.
Pak Ogah yang memiliki nama asli Abdul Hamid ini diketahui mengalami penyumbatan di otak. Penyakit tersebut membuat kondisi tubuh dan daya ingatnya semakin memburuk
BACA JUGA :
Alami sakit penyumbatan otak, Pak Ogah 'Si Unyil' kehabisan suara
Dalam video yang diunggah di YouTube Deddy Corbuzier pada Rabu (24/2), menunjukkan kondisi terkini Pak Ogah. Dalam video tersebut, Pak Ogah yang mengenakan baju oranye tampak berusaha bangkit dari kasurnya sambil berbicara secara terbata-bata.
Menurut istri Pak Ogah, Yuyun Widyawati, mereka tak mendapat bantuan BPJS Kesehatan untuk meringankan biaya rumah sakit.
"Nggak ada uang, untuk kehidupan Pak Ogah ini nggak ada pemasukan selain dubbing di Unyil," ungkapnya.
BACA JUGA :
Fakta di balik pengisi suara Si Unyil, ternyata perempuan
foto: YouTube/Deddy Corbuzier
Mirisnya, istri Pak Ogah menyebut bahwa telah menunggak BPJS selama lima tahun. Lagi-lagi karena mereka tak memiliki biaya untuk melunasinya. Uang untuk hidup sehari-hari saja keluarga Pak Ogah sudah cukup kesusahan.
Padahal saat itu Pak Ogah sudah dapat kamar di rumah sakit, tapi harus sibuk mengurus BPJS yang mati sampai ke Bekasi, kantor pusat BPJS. Namun, iurannya tak mampu dibayarkan lagi.
Ada salah satu organisasi yang bersedia membantu, tapi hanya masalah administrasi bukan untuk pembayaran iurannya.
foto: YouTube/Deddy Corbuzier
Mengetahui permasalahan ini, mantan suami Kalina Ocktaranny itu pun turun tangan. Dia memberikan bantuan berupa uang tunai yang disimpan dalam amplop cokelat untuk keluarga Pak Ogah.
"Saya mengirim tim Close the Door dan Indonesia Pasti Bisa untuk bertemu langsung ke Pak Ogah. Bertanya apa yang terjadi dan memberikan bantuan," ujar Deddy Corbuzier.
foto: YouTube/Deddy Corbuzier
Deddy pun menjelaskan alasannya tak memberikan langsung bantuan tersebut kepada Pak Ogah. Hal itu lantaran ia memiliki trauma ketika harus mengunjungi orang sakit.
"Saya nggak suka datang ke tempat orang sakit karena memiliki trauma saat orang tua saya sakit dan harus di sana, melihat itu saya sedih banget," ungkapnya.
Deddy Corbuzier pun bertanya ke Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengapa BPJS Kesehatan tak bisa membantu Pak Ogah untuk mendapat pengobatan.
"BPJS itu kan tujuannya menolong rakyat, tapi ada yang tidak punya uang untuk bayar BPJS. Lalu kalau begini siapa yang tanggung jawab?" tanya Deddy.
Menurut Ghufron, kemungkinan Pak Ogah tidak termasuk ke dalam data penerima bantuan. Alasannya pemerintah telah mengucurkan anggaran untuk 96,8 juta orang agar menerima bantuan BPJS Kesehatan.
"Anggarannya dari Kemenkes, yang menentukan siapa yang masuk ke data yaitu Kemensos," jelas Ghufron. "Kemensos ini menentukan apakah Pak Ogah atau bapak ibu yang lain masuk untuk dibayarin pemerintah."
foto: YouTube/Deddy Corbuzier
Lebih lanjut Ghufron menjelaskan, ada mekanisme di mana masyarakat bisa mendapat bantuan dari pemerintah untuk BPJS Kesehatan. Mekanisme ini dimulai dari data masyarakat yang dilaporkan ke RT atau RW setempat. Setelah itu dilanjutkan ke dinas sosial sesuai tempat tinggal mereka.
"Dari Dinas sosial, berlanjut lagi ke Kementerian Sosial. Didata apakah yang bersangkutan masuk dalam data terpadu," ucapnya.
Setelah data masyarakat itu dianggap layak menerima bantuan, maka akan dilaporkan ke Kementerian Kesehatan. Pihaknya yang nanti mengeluarkan anggaran ke BPJS. Setelah memproses anggaran ke BPJS, baru seseorang tersebut mendapat bantuan dari pemerintah.