Brilio.net - Mulai dikenal publik lewat lagu Cinta Dan Rahasia, Yura Yunita kini berhasil jadi salah satu penyanyi hits Tanah Air. Berbagai penghargaan ternama ia raih mempertegas posisinya sebagai penyanyi berbakat di Indonesia.
Selain berbagai penghargaan, pemilik nama asli Yunita Rachman ini juga sudah menelurkan beberapa album. Bahkan, belum lama ini ia membayar kerinduan para penggemar dengan merilis album ketiganya yang bertajuk Tutur Batin.
BACA JUGA :
8 Momen resepsi Yura Yunita, digelar outdoor & sempat diguyur hujan
Menariknya, dalam album itu Yura sengaja memamerkan wajah berjerawatnya sebagai cover album. Bukan tanpa alasan, hal ini berkaitan dengan isi album terbarunya yang mewakili kejujuran Yura sebagai perempuan.
foto: Instagram/@yurayunita
BACA JUGA :
Kolaborasi lagu baru, ini 10 potret persahabatan Yura Yunita dan Tulus
"Bagiku, Tutur Batin mengartikan suara hati terdalam dan dengan penuh keyakinan bahwa aku tidak akan lagi mengkompromikan nilai-nilai yang ku punya sebagai perempuan. Banyak dari kita yang pernah dianggap tidak cukup, dianggap tidak sempurna, ditutup langkah dan kesempatannya. Namun semakin jalan kita ditutup, semakin kita sebagai perempuan akan berdiri lebih tegak dan bisa membuat jalan kita sendiri," ujar Yura.
Lewat Tutur Batin, perempuan asal Bandung ini menceritakan berbagai tantangan, kendala, dan tuntutan yang pernah ia temui dalam perjalanan musiknya. Tantangan dan kendala ini juga jadi pemantik bagi Yura untuk menulis dan berkarya lebih jujur lagi di album ketiganya.
Berusaha memenuhi tolak ukur kesempurnaan fisik yang umum di industri adalah sedikit dari banyaknya tuntutan yang Yura rasakan dan menyebabkan kegundahan di hati. Hal ini memicu Yura untuk membuka obrolan dengan kerabat perempuannya.
Apa yang ia pikir hanya terjadi pada dirinya, ternyata juga terjadi pada perempuan-perempuan lain di sekitarnya. Keraguan dan ketakutan untuk mengungkapkan tutur batin menjadi permasalahan yang ia temui dalam obrolan-obrolan sesama perempuan.
"Lewat album ini aku ingin menyampaikan ungkapan hati terdalamku yang sejujur-jujurnya. Tutur batin dalam fase perjalananku sebagai manusia yang melewati pertemuan, kehilangan, penyangkalan, amarah, berandai, depresi, hingga proses healing, menerima semua yang terjadi dan merayakan semua proses kehidupan. Sampul album, wajah tanpa riasan, jerawat, inilah aku apa adanya, yang mungkin jarang banyak orang lihat," tutur Yura.
Dalam album yang berisi 11 lagu ini, Hoolala, Duhai Sayang, Tenang dan Mulai Langkahmu sudah dirilis terlebih dahulu sebagai single. Walau semua lagu dalam album Tutur Batin ditulis dari sudut pandang seorang perempuan, rasa atau momen yang diwujudkan dalam lagu-lagu ini, tetap terasa relevan untuk semua orang.
Seperti lagu Tutur Batin yang diibaratkan sebagai lima fase proses kesedihan. Lagu ini mewakili momen saat diri sendiri sudah bisa menerima, mengakui kondisi yang terjadi, dan kembali dengan versi diri lebih kuat dari sebelumnya. Lagu ini juga dirasa menjadi lagu paling tepat mewakili keseluruhan album dan dijadikan sebagai focus track dalam album ini.
Selain itu, tidak lengkap album Yura Yunita, tanpa lagu yang kental akan nuansa musik Jawa Barat, asal tanah kelahirannya. Kali ini, para pendengar bisa menemukan rasa tersebut di lagu Bandung.
"Yura juga selalu menjunjung tinggi akar dari mana ia berasal, sehingga kembali membuat lagu dalam bahasa Sunda yang berjudul Bandung. Harapan saya, semoga karya Yura ini bisa menyentuh hati para pendengarnya," terang Ari Renaldi selaku produser musik Yura Yunita.
View this post on Instagram
Selain Ari Renaldi, ada juga Iwan Popo yang mendukung pembuatan album Tutur Batin. Di dalam album ini, Yura juga bekerjasama dengan orkestra kelas dunia, Budapest Scoring Orchestra, untuk menyempurnakan lagu Mau Kemana dan Tutur Batin. Aransemen string orkestra yang dibuat oleh Ari Renaldi di kedua lagu tersebut, menambahkan unsur kemegahan dalam album ini.
Untuk penciptaan lirik, Yura bersama Donne Maula menulis untuk tujuh nomor lagu. Sedangkan lagu Duhai Sayang ia tulis dengan Muhammad Tulus, Hoolala dengan Dipha Baru dan Matter Mos, serta lagu Bandung ditulis bersama Fariz Alwan, Ari Renaldi dan ibu Yura tercinta Mama Yani.
"Yura jauh berkembang dari album sebelumnya, Merakit. Sudut pandang Yura lebih lebar, pemilihan kata dan nada betul-betul dipikirkan secara detail. Kata-kata yang kita tulis bersama dengan hati bukan hanya pesan yang ingin kita ungkapkan, tapi seberapa besar karya ini bisa masuk dan mempengaruhi pendengar musik Yura," jelas Donne Maula.
Selebrasi Tutur Batin dimulai lebih awal, berbarengan saat Yura terpilih menjadi perempuan Indonesia yang muncul di videotron New York Time Square pada 20 Oktober 2021 lalu. Apresiasi besar ini jadi bentuk validasi, Yura sebagai figur musisi yang mewakili banyak suara dan menginspirasi para perempuan melalui karya musiknya.
22 Oktober 2021 menjadi momen puncak dan titik awal dari rangkaian selebrasi perilisan album ketiga Yura Yunita, Tutur Batin. Bertepatan dengan momen itu, Tutur Batin sudah bisa didengar secara digital melalui semua layanan musik streaming.
Ada juga penayangan Pertunjukan Tutur Batin pada 29 Oktober 2021 secara virtual di kanal YouTube Yura Yunita. Dalam pertunjukan virtual ini, Yura akan menampilkan keseluruhan lagu dari album Tutur Batin untuk pertama kalinya. Dengan penuh doa dan harapan baik, semoga album Tutur Batin dapat mewakili banyak suara dan diterima oleh para pecinta musik Indonesia.