Parang Lereng merupakan batik yang memiliki ciri motif berulang mengikuti garis diagonal. Motif tersebut konon diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusumo.
Motif itu diciptakan Sang Susuhunan Agung yasa lantaran terinspirasi dengan ombak yang menggulung-gulung saat melakukan meditasi di Pantai Selatan Jawa.
BACA JUGA :
5 Penampakan kartu ucapan suvenir pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, elegan
foto: Instagram/@erinagudono
Gibran juga mengungkapkan, undangan acara resepsi pernikahan Kaesang dan Erina dibagi menjadi lima sesi. Dimulai dari pagi hingga malam hari secara bergantian untuk menghindari penumpukan tamu dan kemacetan.
BACA JUGA :
Kaesang prewedding pakai baju adat Papua sebelum menikah, malah dikritik karena ini
"Tidak ada kategori. Pokoknya sesuai (waktunya). Sesi ini sekian ratus, sesi ini sekian ratus, sesi ini sekian ratus. Biar tidak ada penumpukan dan di pendopo biar tidak terlalu (banyak)," ungkap Gibran.
Untuk menghindari adanya orang yang tidak diundang dan nyelonong masuk ke acara, pihak keluarga sudah antisipasi dengan membuat barcode dan akan ada yang screening para tamu.
Selain itu, Gibran juga menyampaikan tidak ada sumbangan dalam undangan tersebut. Pihak keluarga tidak menyediakan kotak sumbangan dalam acara resepsi pernikahan Kaesang dan Erina.
"Tidak ada (sumbangan). Saya dulu tidak ada yang pakai sumbangan, tidak ada kotak sumbangan," ungkap Gibran.
foto: Instagram/@erinagudono
Mengenai jumlah undangan yang telah disebarkan, Gibran enggan membeberkan. Justru ia mengatakan bahwa undangannya tersebut disebar bertahap.
"Undangan (pernikahan Kaesang-Erina) bertahap ya. Ada yang sudah menerima, ada yang belum. Iya, ditunggu aja ya," kata Gibran.
Kaesang Pangarep merupakan anak terakhir, untuk itu Gibran dan keluarga berharap jika pernikahan adiknya ini mampu membawa keberkahan untuk sesama.
"Kami berharap dengan acara ini, Kaesang anak terakhir dan bungsu bisa jadi berkah untuk seniman-seniman, yang bikin karangan bunga, pengemudi becak, ojol, restoran, wedangan," ujar Gibran.