Brilio.net - Mengawali karier sebagai seorang penulis dan komedian, Raditya Dika kini lebih dikenal sebagai sutradara sekaligus aktor untuk film-film bertemakan cinta dengan balutan komedinya. Pria kelahiran Jakarta, 28 Desember 1984 ini juga konsisten dalam mengisi channel YuTube-nya dengan vlog, tutorial dan segala sesuatu yang menurutnya menarik untuk divideokan.
Kini channel YouTube Radit pun menjadi channel yang memiliki subscriber paling banyak di Indonesia, yaitu sekitar 2.402,563. Atas prestasinya tersebut, Radit diundang untuk menjadi pembicara dalam sebuah forum bernama Rise of Asia yang diselenggarakan di Hotel Dusit Thani, Bangkok, Thailand, Jumat (2/3). Radit menjadi satu-satunya pembicara yang mewakili Indonesia dalam forum diskusi bisnis tersebut.
BACA JUGA :
Raih 100 ribu subscriber, putri Yusuf Mansur sesumbar mau beli YouTube
Dilaporkan wartawan brilio.net Irwan Khoiruddin dari Bangkok, dalam forum tersebut Radit menyampaikan berbagai hal terkait pengalamannya dalam menciptakan konten kreatif di YouTube. Salah satu yang disampaikannya di Rise of Asia adalah ketika Dika melancarkan kiatnya agar karya-karya atau produk yang diciptakan bisa dinikmati generasi milenial.
Moderator diskusi Oh Thongsrinon yang merupakan CEO WebTVAsia Vietnam, tertarik dengan angka fantastis subscriber tersebut. Ia pun menanyakan bagaimana Radit mengatur iklan di YouTube-nya yang rata-rata diikuti oleh kaum milenial? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Radit pun terlebih dahulu menjelaskan bagaimana pola kaum milenial mengonsumsi konten digital sekarang ini.
"Satu hal yang saya pelajari dalam hal menjual produk kepada generasi milenial, bahwa milenial adalah generasi yang benar-benar egoistik. Mereka merasa dunia adalah milik mereka.
BACA JUGA :
Mastanamma, YouTuber usia 106 tahun yang populer karena mahir memasak
Jadi semisal dalam hal menjual film, maka sebenarnya mereka (anak-anak milenial) ini tidak menonton film karena ada pesan yang bagus di dalamnya. Mereka 'membeli' film karena mereka merasa bahwa film/produk/cerita yang diusung itu merefleksikan diri mereka. Maka buatlah produk yang mana kaum milenial ini akan merasa bahwa produk itu bagian dari diri mereka," ujar Radit di depan ratusan peserta Rise of Asia tersebut.
Dirinya menyadari bahwa setiap perusahaan atau brand memang memiliki 'key message' yang ingin disampaikan kepada konsumen atau calon konsumennya. Namun menurut Radit, key message tersebut harus diolah agar sesuai dengan pola konsumsi generasi milenial terhadap konten digital. Key message yang dimaksud ialah seperti informasi inovasi brand atau produk tersebut, prestasi produk atau brand tersebut dan lain-lain yang pada intinya ingin produk tersebut terlihat bagus dalam di mata konsumen.
"Maka yang saya lakukan adalah merangkum key message itu kemudian mengolahnya menjadi sebuah cerita dalam kehidupan nyata, baru kemudian mempersembahkannya dalam bentuk video atau film. Jadi itulah yang biasanya saya lakukan," ungkap Radit.
Penulis buku Kambing Jantan ini menceritakan pengalaman nyata perihal tersebut. "Saya pernah mendapatkan sebuah brand minuman dari Jepang dan brand tersebut meminta agar minuman tersebut diperkenalkan secara jelas kepada jutaan pengikutnya di YouTube "Saya tidak ingin soft seling! Saya ingin produk saya ada jelas dalam videomu," sambung Radit menirukan permintaan kleinnya.
Akhirnya Radit menemukan ide dengan membuat video tutorial di YouTube yang berisi bagaimana membuat konten yang menarik di akun YouTube. Namun dalam 5 detik pertama, Radit dengan jujur mengatakan kepada para penonton videonya bahwa dirinya beker jasama dengan brand atau produk ini dan dia mendapatkan bayaran jika penontonnya melihat video tersebut.
"Saya tidak ingin ada perasaan pada orang yang menonton video saya, sampai akhirnya ada penontonnya mengatakan 'ah YouTuber ini bohong', dia dapat uang dari perusahaan itu agar key message perusahaannya sampai ke telinga banyak orang. Dan generasi milenial jelas sekali tidak menyukai hal seperti itu.
"Karenanya untuk menghindari hal tersebut, saya selalu mencoba jujur di awal video, biasanya 5 detik pertama bahwa video yang digarap ini memang terjalin kerja sama antara dirinya dan brand tersebut. "Katakanlah secara jujur, dan saya tak menyangka bahwa cara tersebut pernah menjadikan video iklan jadi most viewed.
Turut hadir dalan diskusi bertema Selling to Millennials, Baptiste Le Gal Chief Marketing Officer Lazada, Managing Director Better Way Cosmetics, Zhuang Baoxia. Ada juga Nakamura Masahide CEO Allied Architecs serta artis cantik sekaligus Selebgram Filipina, Kim Domingo.