Brilio.net - Akhir-akhir ini, publik tengah memperbincangkan keputusan salah satu klub bulutangkis terbesar di Indonesia, PB Djarum yang menghentikan program audisi pada tahun 2020 mendatang. Seperti diketahui, keputusan tersebut diambil PB Djarum menyusul tudingan eksploitasi anak yang disampaikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Yayasan Lentera Anak.
Di sisi lain, PB Djarum selama ini dikenal sebagai klub bulutangkis yang kerap menelurkan bibit-bibit pebulutangkis top Indonesia. Sebut saja Kevin Sanjaya, Mohammad Ahsan, hingga Liem Swie King.
BACA JUGA :
Berpolemik dengan KPAI, ini awal mula berdirinya PB Djarum
Tak lama usai kabar tersebut beredar, beragam tanggapan pun langsung datang dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan seleb. Lewat akun media sosial, sejumlah seleb Tanah Air turut menyampaikan tanggapannya mengenai pro-kontra diberhentikannya program audisi PB Djarum.
Bagaimana reaksi mereka? Seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (10/9), mari simak tanggapan 4 seleb terkait diberhentikannya program audisi PB Djarum berikut ini.
1. Daniel Mananta.
BACA JUGA :
8 Meme pro kontra audisi PB Djarum ini kocak tapi bikin nyesek
foto: Instagram/@vjdaniel
Pro kontra audisi PB Djarum yang tengah ramai dibicarakan membuat presenter Daniel Mananta turut angkat bicara. Lewat akun Twitter pribadinya, Senin (9/9), ia mengungkapkan keresahannya terhadap kondisi yang sedang terjadi.
Menurutnya, kesuksesan sejumlah pebulutangkis Indonesia di dunia internasional tak lepas dari adanya kesempatan berlatih yang mereka peroleh di usia muda. "Tanpa kesempatan di usia muda, Susi yang aslinya dari Tasikmalaya dan Alan yang aslinya dari Surabaya gak akan bisa jadi orang yang kayak kita kenal sekarang," tulis Daniel Mananta.
Kemudian ia mengungkapkan bahwa mimpi anak Indonesia untuk berprestasi harus difasilitasi agar terwujud. Ia berharap semua pihak dapat menemukan solusi terbaik atas permasalahan ini. "Semoga semua pihak bisa menemukan jalan keluar dari kerumitan ini. Karena harusnya yang paling penting adalah masa depan Indonesia. Selama ini bulutangkis sudah menyumbang banyak ke negara. Yuk kita banggakan lagi badminton Indonesia," sambung Daniel.
2. Sere Kalina.
foto: Instagram/@sere.kalina
Presenter Sere Kalina juga turut ikut bersuara soal dihentikannya audisi PB Djarum. Lewat akun Twitter pribadinya, Senin (9/9), ia menyoroti KPAI yang dianggap justru menghalangi anak Indonesia untuk mendapatkan kesempatan punya masa depan yang lebih baik.
"Program beasiswa bulutangkis diberhentikan karena dianggap eksploitasi anak dengan brand tembakau. Terus setelah ini, solusinya apa? Hilang aja gitu kesempatan anak-anak mendapat beasiswa?" tulisnya di akun Twitter.
Lebih lanjut ia juga mengkritik KPAI agar lebih menaruh perhatian pada kasus-kasus lain yang jelas-jelas mengancam masa depan anak. "Daripada menghalangi program beasiswa, kalau emang nyebut diri komisi perlindungan anak, mending di urus dulu kasus-kasus perdagangan anak dan pemerkosaan anak yang masih abu-abu. Giliran krisis depan mata malah ga diliat. Kenapa? Gak ada duit nya ya?" tukasnya.
3. Deddy Corbuzier.
foto: Twitter/@mastercorbuzier
Lain halnya dengan magician yang juga presenter terkenal, Deddy Corbuzier. Lewat cuitan di akun Twitternya, Senin (9/9), Deddy Corbuzier mengakui pemasangan logo di kaos anak-anak bisa jadi merupakan iklan terselebung. Namun, ia tetap memberikan kritik pedas bagi KPAI kenapa masalah ini baru diributkan sekarang. Padahal, program audisi PB Djarum telah berlangsung bertahun-tahun.
"Kalau secara logika.. Mang bener pasang logo Djarum di dada anak2 lagi olahraga kaya kampanye rokok terselubung.. Cuma yang gw aneh.. Ini acara kan udah dr thn 2006 ya.. Kok baru sadar nya skrg... Ribut nya skrg.. Lah kmrn2 kemana aja... Kok ga masalah.. Bro..," tulis Deddy Corbuzier.
4. Arie Kriting.
foto: Instagram/@arie_kriting
Selama ini, komika Arie Kriting memang dikenal cukup vokal dalam menanggapi isu-isu yang tengah berkembang. Dalam kasus pro kontra audisi PB Djarum, Arie Kriting juga turut menyampaikan tanggapannya.
Lewat akun Twitter, Arie menyampaikan pendapatnya yang cukup kritis. Ia mengungkapkan bahwa hanya sedikit atau mungkin tak ada anak kecil yang merokok karena memakai kaos audisi Djarum. Berbeda halnya dengan anak kecil yang merokok karena faktor pergaulannya.
"Kira-kira banyakan mana? Anak kecil yang merokok karena dia pakai kaos Djarum dan ikutan audisi badminton? Atau anak kecil yang merokok karena tidak punya harapan besar, lalu harus bergaul di jalanan dengan orang dewasa beserta segala macam tabiat di lingkungan itu?" tulis Arie Kriting.