Brilio.net - Kasus Ikan Asin yang sempat viral kini mempengaruhi kondisi putra Fairuz A Rafiq, King Faaz Arafiq. Bocah 7 tahun tersebut mendapat bully dari teman-temannya. Hal ini sempat membuat Sonny Septian naik darah melihat anaknya menjadi korban bully. Kasus tersebut mendapat tanggapan dari Barbie Kumalasari selaku istri dari Galih Ginanjar.
Dilansir brilio.net dari kapanlagi.com, Barbie Kumalasari menyebutkan bahwa itu adalah risiko yang harus ditanggung.
BACA JUGA :
Potret Cita Citata cium pipi Vega Darwanti tuai sorotan warganet
"Ya risikolah, namanya anak-anak pasti kemakan viralnya berita. Pasti psikis anak juga kena," ujar Kumalasari.
"Makanya dari awal aku sempat bilang 'kasihan anak'. Tapi kan mediasinya nggak direspon, ya sudah," lanjut Barbie Kumalasari.
Di awalviralkasus Ikan Asin, Kumalasari dan Galih kompak merasa tak bersalah. Baru setelah proses hukum bergulir keduanya meminta maaf dan meminta mediasi. Namun Fairuz dan Sonny sepakat kasus ini harus dilanjutkan ke jalur hukum.
BACA JUGA :
5 Seserahan Roger Danuarta untuk Cut Meyriska, harganya fantastis
"Ya risiko berita viralkan seperti itu kalau memang nggak damai. Mau nggak mau, biar gimana pun (Galih) ayahnya sendiri," sambung Kumalasari.
"Ini akan panjang sampai proses pengadilan, pasti akan lebih parah lagi, pasti psikis anak kenalah," pungkas Kumalasari.
Seperti yang diketahui kini Galih Ginanjar, Pablo Benua dan Rey Utami telah mendekam di rutan Polda Metro Jaya sebagai tersangka. Sedangkan Kumalasari sendiri hingga kini masih berstatus saksi.
Ternyata ucapan Kumalasari ini kemudian sampai juga di telinga Ranny A Rafiq, kakak ipar Fairuz. Ranny sendiri diketahui adalah kerabat Fairuz yang mati-matian membela adiknya itu. Kali ini pun ia tampak tak terima dengan ucapan Barbie Kumalasari mengenai psikis Faaz.
Rasa tidak terimanya itu disampaikan melalui unggahan Instagram Stories miliknya.
"Aduh susah sih ya kalau ngomong ama jelmaan uler keket. Dangkal jadinya otaknya. Gue kasih tau ya, Faaz itu dibully karena ibunya dikatain 'Ikan Asin' bukan karena bapaknya dipenjara," tulis Ranny.
Justru kalau bapaknya dipenjara, dia nggak bakal di bully nggak terkenak pun!" sambung Ranny.
Ranny menyoroti bahwa apa penyebab Faaz di-bully karena jejak digital atas penghinaan Fairuz tak akan pernah hilang.
"Terus ya, gue kasih tahu nih. Faaz di-bully itu karena ibunya dikatain dan jejak digitalnya gak ilang. Bukan karena urusan damai atau tidak," ujarnya.
Tak hanya sampai disitu saja, Ranny juga mengingatkan untuk menjaga perkataan. Menurutnya masih ada pelaku lainnya lagi yang masih menjadi pertimbangan dalam kasus tersebut.
"Hati-hati, mulutmu bisa mengantarmu ke gawang. Jadi hati-hati loh kalau ngomong. Yang 3 udah masuk gawang nih. Satu lagi masih jadi penjaga gawangDan satu lagi, pelaku selanjutnya ini lagi diperhitungkan ya. Tinggal ditendang, goal!" pungkas Ranny.