Brilio.net - Kasus kekerasan pada anak yang terjadi pada putri selebgram Aghnia Punjabi buat publik geger. Lewat laman Instagram pribadinya, Aghnia memperlihatkan kondisi wajah anaknya yang lebam dan memar. Aghnia menyebut jika putrinya tersebut mengalami penganiayaan oleh pengasuhnya sendiri.
Aghnia semakin murka saat mengetahui sang anak disiksa secara keji oleh pelaku. Terlebih setelah melihat rekaman bukti CCTV di kamar, tampak sang pengasuh melakukan pukulan bertubi-tubi pada putrinya yang baru berusia tiga tahun. Pukulan dilakukan pada bagian kepala, menjambak rambut, membanting tubuh, dan terus dilakukan meski sang anak menangis kesakitan.
Melalui rekaman CCTV, Aghnia Punjabi memperlihatkan aksi tak terpuji sang pengasuh. Dalam video, tampak sang ART yang sedang berada di kamar tiba-tiba memukul putrinya dan membantingnya cukup keras di kasur. Tak pelak, sang putri pun berteriak dan menangis kesakitan.
BACA JUGA :
Presenter Hilbram Dunar meninggal dunia, Teuku Wisnu kenang sosoknya sebagai tetangga baik hati
foto: Instagram/@emyaghnia
Kejadian tersebut berlangsung pada pukul 04.00 WIB, saat Aghnia dan suami tidak ada di rumah. Penganiayaan tersebut membuat korban mengalami luka lebam pada bagian mata, telinga, dan pipi dekat bibir. Selain itu, korban mengalami trauma yang mendalam.
Aghnia tak menyangka sang pengasuh yang dikenalnya baik dan sopan justru melakukan penganiayaan pada anaknya. Dalam jumpa pers yang digelar pada Sabtu (30/3), selebgram asal Malang tersebut menjelaskan jika baby sitter sudah bekerja dengannya setahun. Sebelumnya, ia pernah mencurigai sang pengasuh.
"Pelaku ini sudah setahun bekerja dengan saya dengan sangat sopan. Selama satu tahun ini ada sedikit banyak yang mencurigakan, seperti bekas cubitan. Cuma saya melihat susternya dengan perangai yang sangat sopan, jadi saya masih percaya sama susternya," jelas Aghnia, dikutip brilio.net dari Instagram @emyaghnia, Minggu (31/3).
BACA JUGA :
Keciduk jalan bareng Asnawi Mangkualam, begini 9 beda gaya Fuji dan Ratu Rafa
Namun, kejadian yang janggal tersebut tidak dilaporkan Aghnia ke polisi. Ia memaafkan pelaku berinisial 'IPS' tersebut. Sayangnya, kejadian yang lebih buruk terjadi. Kejadian penganiayaan berlangsung selama satu jam, terjadi sekitar pukul 04.00 hingga 05.00 WIB lebih. Pelaku melakukan aksinya dalam ruangan terkunci.
Saat itu, tidak ada orang lain yang mendengar anaknya menangis karena lokasi yang cukup jauh dari tempat para ART dan penghuni lainnya yang tengah sahur. Aghnia Punjabi juga mengungkapkan, pengasuhnya sengaja mengunci kamar dan membiarkan sang anak tanpa memberi makan agar tidak ketahuan.
foto: Instagram/@emyaghnia
"Disiksa dalam artian anak saya lari kesana kemari dikejar sampai mampus. Itu anak masih (berusia) 3 tahun, tidak ada yang menolong karena pada saat itu, kamarnya dikunci dan semua mbak-mbaknya sahurnya di bawah, di basement jadi tidak ada yang mendengar. Dan untuk menutupi itu semua, suster ini membiarkan anak saya di kamar, dikunci, tidak memberi makan. Mungkin hanya satu kali," katanya.
Sebelumnya, Aghnia pernah melihat memar bekas cubitan pada anaknya. Namun, pengasuhnya berdalih itu bekas gigitan adiknya. Kejadian penganiayaan berlangsung saat Aghnia tak berada di rumah dan sedang melakukan pekerjaan di Jakarta. Ia merasa miris ketika melihat hasil CCTV yang merekam penganiayaan sang anak yang tak manusiawi.
"Saya tinggal ke Jakarta dua hari karena saya memang ada urusan pekerjaan. Ternyata, hari pertama saya di Jakarta pas sahur, jam 4-5 lebih, suster itu menghajar anak saya habis-habisan, sampai memar. Kalau orang lihat CCTVnya nggak dikasih keajaiban oleh Allah sudah nggak ada. Karena dihajarnya itu bukan seperti (memukul) anak kecil," ungkapnya sambil terisak.
foto: Instagram/@emyaghnia
Saat ini, pihak berwajib masih mendalami motif dari pelaku. Pasalnya, selama bekerja dengan Aghnia, pengasuh tidak pernah bersikap buruk. Pengasuh selalu bersikap sopan dan santun selama bekerja. Selain itu, IPS dikenal sebagai orang yang tertutup.
Sebelumnya, Aghnia sempat bertanya kepada pelaku terkait alasannya melakukan tindakan kekerasan pada sang anak. Saat ditanya, sang pelaku yang berusia 27 tahun mengaku hendak mengobati bocah tiga tahun tersebut, namun ditolak. Menurutnya, alasan tersebut tidak masuk akal, lantaran sang anak sedang tidak sakit.
"Tidak (pernah neko-neko selama bekerja). Dia tertutup orangnya. Karena, ini yang nggak make sense, dia bilangnya karena nggak mau diobatin. Hanya itu, motifnya sampai sekarang masih didalami lagi oleh pihak kepolisian," jelasnya.
Atas kejadian tersebut, sang anak mengalami trauma psikis. Aghnia mengungkapkan sang anak tidur sambil mengigau setelah pemukulan tersebut.
"Jadi pas waktu tidur dia lima kali mengigau ketakutan, saya sadarkan ini saya, baru bisa tidur lagi. Mengigau lagi, saya sadarkan lagi, baru bisa tidur lagi. Trauma berat," pungkasnya.