Brilio.net - Kepergian mantan member f(x) Sulli menyisakan duka mendalam bagi keluarga, sahabat dan para penggemar. Pemilik nama lengkap Choi Jin-ri ini ditemukan meninggal dunia di kediamannya pada Senin (14/10) pukul 15.21 waktu setempat. Sulli ditemukan gantung diri di kediamannya di kawasan Seongnam oleh sang manager.
Keputusan Sulli memilih untuk mengakhiri hidupnya disinyalir lantaran seleb berusia 26 tahun ini mengalami depresi berat. Seperti diketahui, Sulli memang kerap menerima berbagai komentar jahat yang ditinggalkan warganet di akun media sosial pribadinya. Sehari sebelum meninggal, Sulli sempat melakukan live Instagram. Di sana, Sulli sempat mempertanyakan apa salah yang ia perbuat sampai harus menerima berbagai komentar jahat.
BACA JUGA :
7 Quote inspiratif Sulli eks f(X), sebut punya dua sisi kehidupan
Sebuah laporan dari Busan Report bahkan mengabarkan jika Sulli sebenarnya merasa tertekan dengan komentar jahat yang terus ia terima. Terus menerima komentar negatif, Sulli sempat beberapa kali meminta agensinya, yakni SM Entertainment untuk mengambil langkah hukum.
"Sulli menghadapi masa yang berat menghadapi komentar jahat. Dia berkali-kali meminta agensinya untuk mengambil langkah yang sepatutnya untuk menangani komentar seperti ini," kata seorang sumber dari industri hiburan seperti dikutip brilio.net dari Koreaboo, Selasa (15/10).
BACA JUGA :
5 Drama Korea yang dibintangi Sulli f(x) sebelum meninggal dunia
foto: Instagram/@jelly_jilli
Berdasarkan laporan tersebut, Sulli berulang kali meminta perlindungan SM Entertainment melalui sang manager. Namun pihak agensi disebut bersikap pasif. Beberapa pihak menyakini kondisi saat ini tidak akan terjadi bila pihak agensi lebih agresif dalam mengejar pelaku ujaran kebencian.
Tahun lalu, agensi yang juga menaungi Super Junior dan EXO ini sempat mengumumkan akan mengambil langkah tegas soal haters. Namun dalam perjalannya ditemukan beberapa hambatan.
"IP adress yang digunakan berada di luar negeri dan menyulitkan untuk mencari mereka. IP adress yang digunakan bersifat sementara, hanya untuk membuat komentar jahat, dan membuatnya susah untuk mencari penggunanya," lanjut sumber yang sama.
Narasumber tersebut juga meminta SM Entertainment untuk lebih memerhatikan kondisi mental artisnya. Tak hanya itu, narasumber yang tak disebutkan identitasnya tersebut juga mengatakan bahwa diperlukan sistem agar agensi nggak hanya fokus pada artis populer.
Terlepas dari kabar tersebut, Sulli sendiri kerap membagikan pengalamannya menghadapi para haters. Melalui acara yang ia pandu, yakni Night of Hate Commnets, pemain drama To The Beautiful You ini mengatakan ia sempat melepas seorang hater yang akan diseretnya ke ranah hukum.
foto: Instagram/@jelly_jilli
Keputusan tersebut diambil Sulli setelah ia tahu identitas sang hater, yang merupakan seorang mahasiswa dari universitas ternama. Sulli tak mau gelar mantan terpidana mempersulit sang hater dalam mencari pekerjaan.
"Kalau aku tak melepas mahasiswa dari universitas bagus ini, ia akan menjadi mantan terpidana dan ini akan menimbulkan masalah saat ia ingin mencari kerja. Kalau aku membuat laporan lagi, aku akan lebih tegas,"kata Sulli.