Brilio.net - Masih ingat kisah Sherina Munaf yang sebulan nggak keluar rumah karena positif Covid-19 beberapa waktu lalu? Tapi kamu tahu nggak sih apa saja yang dilakukan bintang bintang film Petualangan Sherina selama isolasi mandiri di rumah?
Ya musisi dan aktris muda berbakat tersebut banyak melakukan hal positif selama di rumah, salah satunya membaca buku. Bukan rahasia lagi jika Sherina tergolong anak muda yang gemar membaca alias kutu buku.
BACA JUGA :
9 Potret Maura adik Sherina Munaf, lulus dari Boston University
Makanya nggak heran dalam beberapa postingannya di media sosial, ia kerap mengunggah foto-foto buku yang ada dalam daftar bacaannya selama sebulan.
Pemeran Anggini, murid si Dewa Tuak dalam film Wiro Sableng ini selain dikenal sebagai musisi dan aktris, juga cukup aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan, khususnya dalam penyelamatan Orangutan.
BACA JUGA :
10 Potret Sherina Munaf bermakeup tebal, cantiknya pol
Beragam jenis bacaan sangat digemari Sherina, mulai dari buku penulisan naskah, memoir figur terkenal, hingga buku-buku filsafat. Nah khusus buku filsafat, Sherina menggarisbawahi pentingnya membaca buku filsafat untuk bisa membentuk metode berpikir dan landasan argumen kuat dalam mengambil sebuah keputusan.
Awalnya saya juga sering merasa terintimidasi saat melihat buku yang padat tulisan, minim visual, dan berhalaman tebal. Anggapan yang umum beredar, buku hanya dikonsumsi orang-orang pintar. Namun pola pikir seperti itulah yang perlu diubah. Justru, orang-orang bisa menjadi pintar karena rajin belajar dan memuaskan rasa ingin tahu dengan membaca buku, ujar Sherina.
Bagi Sherina, buku lebih dari sekadar kumpulan tulisan berisi cerita ataupun informasi. Baginya, buku adalah awal dari sebuah perjalanan, di mana setiap orang dapat berjalan melaluinya untuk mengetahui lebih banyak hal sembari menyadari bahwa sejatinya kita tidak tahu akan banyak hal lain.
Cewek vegetarian ini juga pernah menjadi utusan United Nations International Childrens Emergency Fund (UNICEF) pada usia 14 tahun. Ia menyerukan bahwa kebiasaan membaca buku harus disebarkan ke seluruh generasi muda Indonesia.
Bagi Sherina, sudah selayaknya generasi muda memiliki kegemaran membaca buku agar dapat memiliki pola pikir yang kritis dan bijaksana dalam menilai segala sesuatu.
Menurutnya, tidak ada alasan untuk tidak meningkatkan kemampuan diri dan pola pikir kritis agar dapat menjadi individu yang cerdas, cerah, dan dapat berkontribusi secara nyata pada lingkungan sekitar. Pola pikir kritis dapat dilatih dengan berbagai cara, termasuk membaca buku. Idealnya, menurut Sherina, pola pikir kritis dapat muncul saat seseorang telah memiliki keterampilan fundamental yang baik yang merupakan kemampuan dasar untuk berpikir jernih, logis, dan membantu menentukan pilihan.
Pada dasarnya, kemampuan fundamental terdiri dari tiga bagian, yaitu kemampuan bernalar (logic and critical thinking), kemampuan berbahasa (verbal skill), dan matematika dasar (kemampuan analisis secara sistematis).
Di saat seseorang telah menguasai ketiga bagian ini dengan baik, orang tersebut akan memiliki struktur berpikir yang kritis dari cara pandang dalam melihat hal-hal yang terjadi di sekelilingnya, lanjutnya.
Dengan semangat menyerukan pentingnya membaca buku dan melatih keterampilan fundamental, Sherina kini bergabung menjadi bagian dari Zenius, sebuah platform pendidikan teknologi yang menekankan pentingnya memiliki keterampilan fundamental dan pemikiran kritis agar bisa mencerna informasi dan berita secara cerdas, tidak mudah terjebak hoax, namun tetap menjadi individu yang bijak dan memiliki empati sebagai masyarakat dalam negara berdemokrasi.
Menurut Founder dan Chief Education Officer Zenius Sabda PS, dalam kesehariannya Sherina adalah figur muda yang selalu mengedepankan rasa ingin tahu yang besar dan nilai-nilai berpikir kritis. Sherina pun merupakan sosok yang memiliki kecintaan pada proses belajar dan tidak mudah berpuas diri.
Sepanjang lebih dari 10 tahun saya mengenal Sherina, kami sering berbagi nilai dan semangat yang sama akan pentingnya keterampilan fundamental yang kuat dan pola berpikir kritis. Untuk itu, menyambut Sherina ke dalam keluarga Zenius merupakan sebuah keputusan tepat sebagai figur yang dapat mewakili semangat Zenius, yaitu cerdas, cerah, dan asik, tutup Sabda.