1. Home
  2. ยป
  3. Selebritis
31 Oktober 2024 04:10

Shahnaz Haque bagikan prinsipnya mendidik anak tanpa bikin sakit hati, bisa jadi pencerahan bijak ortu

Sebuah prinsip yang sangat bijak Syeny Wulandari

Brilio.net - Sebagian besar orang tua memiliki cara unik dalam mendidik anak-anak mereka, sering kali dibentuk oleh nilai dan pengalaman pribadi. Banyak yang mungkin masih memegang cara tradisional yang cukup tegas, sementara yang lain menerapkan pendekatan lembut dan suportif. Namun, tujuan utamanya tetap sama membesarkan anak yang bahagia dan mandiri.

Salah satu sosok yang sering membagikan pandangannya tentang cara mendidik anak adalah artis Shahnaz Haque. Adik Marissa Haque ini punya cara sendiri yang menekankan cinta tanpa syarat agar anak-anaknya tidak terluka secara emosional.

BACA JUGA :
Tiga bersaudara jadi artis semua, 9 potret kenangan Marissa Haque bareng Soraya dan Shahnaz


Menurut Shahnaz, salah satu hal terpenting dalam mendidik anak adalah menunjukkan rasa cinta yang luar biasa tanpa syarat. Hal itu ia ungkapkan kala menjadi bintang tamu di podcast Helmy Yahya.

"Kita mesti tetap mencintai anak-anak kita tuh dengan luar biasa," kata Shahnaz dikutip dari kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, Rabu (30/10).

BACA JUGA :
Unggah foto bersama kakak, begini ungkapan haru Shahnaz Haque melepas kepergian Marissa Haque

foto: YouTube/Helmy Yahya Bicara

Shahnaz juga menekankan bahwa rasa cinta ini tetap harus ditunjukkan meski anak gagal. Ia bahkan menyarankan agar orang tua tidak menunjukkan ekspresi kecewa kepada anak ketika mereka melakukan kesalahan.

"Ketika anak kita gagal, kita tetap mencintai dia. Jangan tampakan muka kecewa kita," ucap Shahnaz.

Baginya, ekspresi kecewa ini bisa sangat menyakiti anak-anak. Pasalnya, mereka sudah merasa bersalah atas kegagalan mereka sendiri.

"Karena itu adalah hujam di jantung pas banget. Menghujam banget," tambahnya.

Lebih lanjut, Shahnaz menjelaskan bahwa ia selalu memberi tahu anak-anaknya bahwa rasa sayang dan cintanya tidak tergantung pada apa yang mereka capai atau lakukan. Sebagai ibu, ia ingin anak-anaknya merasa aman dan tahu bahwa cintanya tidak akan berubah.

Kalau kamu gagal, Bubu tetap mencintai kamu. Kalau kamu berhasil, Bubu tetap mencintai kamu. Kalau kamu nakal, Bubu tetap mencintai kamu. Kalau kamu baik, Bubu tetap mencintai kamu. Kesimpulannya, apapun yang kamu lakukan, Bubu tetap mencintai," jelasnya.

foto: Instagram/@shahnaz.haque

Ia memperkenalkan konsep dua lingkaran dalam mendidik anak, yaitu lingkaran perbuatan dan lingkaran pribadi. Dalam pandangan Shahnaz, mencintai anak-anaknya sebagai pribadi adalah sesuatu yang sudah diberikan sepenuhnya.

Lingkaran pribadi, aku ridho kamu jadi anakku... Semoga kalau Bubu ridho, Bapak ridho. Maka akan turun ridoknya Allah, beber ibu tiga anak ini.

Namun, Shahnaz juga menegaskan bahwa ia tetap bisa menegur dan marah ketika anak-anaknya melakukan kesalahan. Hal itu bisa terjadi bila sudah masuk ke dalam lingkaran perbuatan.

"Jadi ketika aku marah, dia tahu... Itu ada di lingkaran perbuatan. Bukan di lingkaran pribadi," ujarnya.

Dengan cara ini, Shahnaz mengajari anak-anaknya bahwa orang tua marah adalah hal yang wajar. Tetapi penting bagi orang tua untuk memilih kata-kata dengan bijak. Bagi Shahnaz, kata-kata memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi anak.

"Marah boleh nggak? Boleh. Boleh banget. Tapi bisa milih kata-katanya kan," pungkasnya.

foto: Instagram/@shahnaz.haque

Shahnaz juga membagikan kisah tentang anak keduanya, yang memiliki sifat berbeda dari kakak dan adiknya. Menurutnya, tidak adil jika anak dibandingkan dengan saudaranya karena setiap anak unik.

"Aku tidak pernah membandingkan anakku yang nomor dua dengan kakak dan adiknya. Nggak pernah. Kok kamu beda sama kakakmu? Nggak bisa kamu kayak adikmu," jelas Shahnaz.

Baginya, membandingkan anak dengan saudara mereka bisa menjadi luka emosional yang dalam, yang mungkin akan terus terbawa hingga dewasa. Oleh karena itu, ia hanya menilai dan menegur perilaku mereka, bukan karakter pribadinya.

"Itu udah masuk ke pribadi. Nusuk tuh sampai ke jantung... Maka aku masuknya di lingkaran perbuatan," tambahnya.

Menutup penjelasannya, Shahnaz mengingatkan bahwa orang tua tidak memiliki buku panduan dan pengalaman langsung menjadi orang tua sebelum memiliki anak. Begitu juga dengan anak-anak, mereka baru mulai belajar perannya sebagai anak sejak lahir.

Maka dari itu, bagi Shahnaz, rumah adalah tempat di mana setiap anggota keluarga belajar memahami dan mengasihi. Orang tua juga harus belajar dari perbedaan yang ada pada setiap anak, yang membantunya tumbuh dan menjadi orang tua yang lebih baik.

Cara mendidik anak dari Syahnaz ini pun mendapat sambutan positif dari warganet. Pesan-pesan bijak tentang parenting yang dibagikannya berhasil menyentuh hati para orang tua.

"selalu memberikan insight-insight baru, thank you Ibu Syahnaz," @piesusuori_.

"Masya Allah Ilmu Parenting mbak Shahnaz Luar Biasa menembus hati," @amidafian.

"setuju. dalam keluarga semua sedang belajar. tiba2 jadi ibu, tiba2 jadi ayah, tiba2 jadi anak. ga ada bimbel jadi orangtua," @epitaloka76.

"prinsip mbak nanas sam bgt sprti aku ttap sayang anak apa pun yg terjadi peluk sayang buat anak' ku tercinta sholeh shaleha sehat sllu sukses lahir bathin dunia akhirat," @adetina63.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags