Brilio.net - Kasus Gus Miftah yang menghina seorang pedagang es teh terus menjadi perbincangan hangat. Perkataan kasar itu disampaikan Gus Miftah dalam sebuah acara di sebuah pondok pesantren di Magelang, Jawa Tengah. Saat itu, Gus Miftah menghina penjual es teh tersebut goblok karena diminta untuk memborong dagangannya.
Dalam video yang viral, seorang pria berjas hitam dan berkacamata turut tertawa keras saat penghinaan itu dilontarkan. Sosoknya langsung menjadi sorotan publik, karena terlihat sangat girang sekali ketika pejabat publik yang ditugasi sebagai Utusan Khusus Presiden bidang keagamaan itu menghina penjual es teh.
BACA JUGA :
Momen 5 penyanyi beli dagangan dari penjual keliling saat konser, sikap Niken Salindry banjir pujian
foto: X/@mazzini_gsp
Usut punya usut, pria yang duduk di samping kanan Gus Miftah tersebut adalah Kyai Haji Usman Ali Masyukri. KH Usman Ali merupakan seorang pimpinan Pondok Pesantren API Al Huda yang berlokasi di Dusun Nepak, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Pesantren tersebut dikenal sebagai salah satu Islamic Boarding School berpengaruh di wilayah itu.
BACA JUGA :
Rumahnya jadi satu dengan pondok pesantren, intip 7 penampakan hunian Gus Miftah
Dikutip dari laman Ma'arif NU Jateng, Usman juga merupakan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang cukup dihormati di wilayah Magelang.
foto: Instagram/@ngertiagama
Lahir pada 5 Juli 1975 di Dusun Gedongan, Gondosari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Usman Ali menempuh pendidikan formal di Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga Madrasah Tsanawiyah (MTs). Setelah itu, ia mendalami ilmu agama selama 13 tahun di Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang.
Berbekal ilmunya, ia mendirikan TPA Al Huda untuk anak-anak dan remaja di desanya agar dapat belajar mengaji. Beberapa tahun kemudian, pondok pesantren di Dusun Nepak berdiri di atas tanah pekarangan. Meski hanya memiliki empat santri pada tahun pertama, pondok pesantren ini tumbuh menjadi salah satu pusat pendidikan agama yang cukup berpengaruh di Magelang.
foto: Instagram/@el_aduh.official
Sebagai pengasuh pesantren, KH Usman Ali juga memperkenalkan tradisi keagamaan, seperti mujahadah dan pengajian selapanan malam Senin Pahing yang digelar setiap 35 hari sekali. Acara tersebut dimulai pada pukul 20.00 dengan salat hajat dan mujahadah Nihadul Mustaghfirin, kemudian diakhiri dengan Mauidhoh Hasanah yang biasanya disampaikan oleh Mbah Kiai. Tradisi ini menjadi salah satu ciri khas pondok pesantren yang diasuhnya.
Meski dihormati sebagai tokoh agama, sikap KH Usman Ali dalam video viral tersebut menimbulkan banyak kekecewaan. Warganet mempertanyakan mengapa seorang pemuka agama bisa bersikap seperti itu.
"Serius pemuka agama begini?" tulis @wementions.
"Oh ini orangnya yang ketawa melihat orang lagi direndahkan oleh seorang pendakwah yang tidak punya akhlak," ujar @chef_ikitara.
"Orang yang ngerti agama mulutnya terjaga, tidak melukai perasaan orang lain, apalagi menggoblokkan orang di muka umum," komentar @tmounttmount.
Hingga kini, belum ada klarifikasi dari pihak KH Usman Ali terkait keterlibatannya dalam video viral tersebut. Publik terus menunggu tanggapan resmi dari sosok ini.