Putusan dari Hakim Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, Eko Aryanto, yang menjatuhkan vonis 6,5 tahun penjara kepada Harvey Moeistelah menimbulkan banyak pertanyaan dan kekecewaan di kalangan publik. Salah satu yang paling vokal adalah artis sekaligus anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka.
Melalui media sosial, Rieke mengunggah video yang menampilkan Eko Aryanto berbicara, disertai suara almarhum K.H. Zainuddin MZ, yang membahas kinerja aparat penegak hukum di Indonesia.
BACA JUGA :
Kisah sedih Mat Solar, 4 tahun menanti ganti rugi lahan tol yang belum dibayar pemerintah sejak 2019
"Kalau pemimpin sudah seperti singa, menteri sudah seperti serigala, akan muncullah para penegak hukum yang mentalnya seperti anj***, " tulis Rieke sembari melantunkan Al Fatihah untuk K.H. Zainuddin MZ yang telah meninggal pada tahun 2011.
Unggahan tersebut diposting di akun Instagram terverifikasi Rieke pada Jumat (3/1/2024), dan disertai dengan berbagai tagar seperti viral for justice, Al Fatihah, respost, serta nama K.H. Zainuddin MZ.
Ini bisa dianggap sebagai kritik tajam Rieke terhadap keputusan Eko Aryanto, yang dinilai terlalu ringan mengingat tuntutan jaksa yang meminta 12 tahun penjara untuk Harvey Moeis. Dalam video itu, suara K.H. Zainuddin MZ kembali terdengar, "Penegak hukum yang mentalnya seperti anj*** itu, anj*** saudara lihat, anj*** akan setia kepada siapa saja yang memberinya daging."
BACA JUGA :
Tiga kali alami stroke sekarang bobotnya makin kurus, 5 potret kondisi Mat Solar ini memprihatinkan
Rieke Diah Pitaloka tampaknya ingin menyoroti betapa tidak adilnya vonis tersebut, terutama ketika negara mengalami kerugian hingga Rp300 triliun akibat tindakan korupsi ini. Angka tersebut sangat fantastis dalam sejarah tindak pidana korupsi di Indonesia.
Menariknya, bukan hanya Rieke yang mengkritik putusan ini. Mahfud MD juga menyatakan bahwa keputusan Eko Aryanto tidak logis dan mencederai rasa keadilan masyarakat. Bahkan, Presiden Prabowo pun mengungkapkan pendapatnya dengan tegas.
"Tapi rakyat pun ngerti, rakyat di pinggir jalan ngerti. Rampok triliunan, eh ratusan triliun, vonisnya sekian tahun. Nanti jangan-jangan di penjara pakai AC, punya kulkas, TV. Tolong Menteri Pemasyarakatan ya," ujarnya di Jakarta pekan lalu.