Brilio.net - Nama Sule sedang menjadi sorotan publik sebagai salah satu figur yang dianggap berpotensi besar untuk memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Hal ini tak lepas dari pengakuannya yang menyebut telah dihubungi oleh dua selebriti terkenal, Raffi Ahmad dan Gilang Dirga, terkait kemungkinan pencalonannya dalam Pilkada 2024.
Dalam sebuah tayangan di kanal YouTube milik Kaesang Pangarep, GK Hebat, Sule mengungkap detailnya. Dikatakan bahwa Raffi dan Gilang sempat menghubunginya untuk menawarkannya menjadi Calon Wakil Bupati.
BACA JUGA :
Sule ungkap dirinya pernah ditawari maju Pilkada oleh Raffi Ahmad tapi ditolak, ini alasannya
Meski begitu, sang komedian memilih untuk menolak semua tawaran untuk terjun ke dunia politik. Sempat disinggung oleh Kiky Saputri soal mahar politik, Sule pun mengungkap alasan mengapa dirinya menolak tawaran yang menarik tersebut.
Kurang maharnya ya kang ya?, tanya Kiky.
Bukan, gimana ya karena ilmunya aja yang belum kesampean, balas Sule.
BACA JUGA :
Jarang muncul di TV, Sule sempat mau jual rumahnya seharga Rp 75 miliar, ini 9 potretnya
Ayah Rizky Febian ini bahkan menduga tawaran itu berdatangan hanya hanya untuk mendomplang popularitasnya. Mengingat latar belakangnya yang merupakan seorang artis.
"Cuma kan kalau pakai saya buat popularitas aja mungkin. Ya apa lagi coba, kenapa saya ditawarin?" ujar Sule dikutip brilio.net dari Liputan6.com, Selasa (03/9).
Sule sadar bahwa popularitas yang dimilikinya bisa jadi modal untuk maju kontestasi Pilkada yang sebentar lagi digelar. Namun, dia tanpa sungkan mengakui dirinya sama sekali tidak punya kapasitas menjadi seorang kepala daerah dan tak mau hanya bermodalkan popularitas.
"Terus saya kerja apa nantinya? Saya tahu apa? Masa saya diem doang karena tidak sesuai dengan ilmu dan pengetahuan saya. Bukan bagiannya lah," sambung Sule.
Meski begitu, pria 47 tahun tersebut tak merasa risih kerap mendapat tawaran menjadi bagian dari politik praktis. Dia tak menutup mata tentang banyaknya artis yang mendapatkan job untuk mengisi kampanye calon tertentu.
"Manusia kan bersosial, berinteraksi, nggak harus jengah juga. Kita juga bisa mendapatkan income dari mereka juga, menghibur. Mereka mengajak kita berkampanye kan nggak ada salahnya," terangnya.
Sule memutuskan untuk berada di pihak rakyat dan mendukung pasangan calon yang siap memperjuangkan kepentingan masyarakat. Menurutnya, tidak ada masalah mendukung pasangan yang benar-benar ingin bekerja untuk rakyat.
"Kalau saya ngikutin aja. Mereka mau bikin apa untuk mengajukan aspirasi rakyat, ya kita tinggal mendukung. Kita kan mendoakan. Kalau mereka tujuannya benar untuk rakyat kenapa nggak kita dukung," tandasnya.