Kontroversi yang melibatkan Miftah Maulana, yang mengatai penjual es teh dengan kata kasar, akhirnya sampai ke telinga Deddy Corbuzier. Dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Deddy memberikan tanggapan terkait insiden tersebut.
Setelah video Miftah Maulana yang menghina penjual es teh viral, Deddy mengaku menghubungi Miftah untuk memberikan dukungan. "Saya enggak mau komentar karena dia teman saya, sahabat saya, guru saya. Jadi buat saya ketika dia ada masalah, saya telepon dan WhatsApp," ungkap Deddy. Ini terjadi sebelum insiden lain yang melibatkan Yati Pesek memicu kemarahan publik.
BACA JUGA :
Menangis tersedu-sedu, Sonhaji penjual es teh viral minta presiden tolak pengunduran diri Gus Miftah
Deddy, yang memiliki 12 juta pengikut di Instagram, menjelaskan bahwa gaya bercanda Miftah memang sudah dikenal sejak lama. "Wah ini gue memang dari dulu bercandanya kayak begini. Ya memang itulah Gus Miftah dari dulu kayak begitu," lanjutnya.
Dalam video klarifikasi yang diunggah di kanal YouTube Intens Investigasi, Deddy menegaskan bahwa ia tidak bermaksud membela Miftah hanya karena mereka berteman.
Dengan jabatan barunya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama, Miftah Maulana kini lebih menjadi sorotan. Deddy menyadari bahwa dengan posisi tersebut, setiap tindakan Miftah akan lebih diperhatikan publik. "Cuma sekarang dengan jabatan barunya, pasti lebih disorot. Tapi menurut gue, saya adalah orang pertama yang tahu ketika dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya," jelas Deddy.
BACA JUGA :
Wendy Cagur mengaku nyesek dengar Miftah Maulana hina Yati Pesek, singgung soal pahala
Apakah Miftah Maulana salah? Deddy tidak ragu untuk menjawab, "Ya, dia salah." Miftah sendiri mengakui kesalahannya dalam konferensi pers pengunduran diri, di mana ia meminta maaf atas kata-kata yang diucapkannya kepada penjual es teh yang sedang mencari nafkah. Deddy menambahkan, "Memang gaya lawakannya dari dulu begitu dan ini harus diketahui juga banyak orang akan datang berjualan di tempat-tempat dakwah dengan tujuan diborong."