Brilio.net - Seorang model sekaligus desainer dari Pakistan ditemukan tewas di rumahnya pada Sabtu (1/9). Ditemukan mayat model tersebut hanya beberapa hari setelah ia bicara soal cyberbullying di media sosialnya.
BACA JUGA :
7 Tanda ilmiah pada anak yang kelak jadi psikopat saat dewasa, ngeri
Jenazah Anam Tanoli ditemukan tergantung di kipas angin langit-langit kamar rumahnya di daerah Defence-B Lahore. Jenazahnya kemudian dibawa ke rumah sakit setempat. Tanoli yang diketahui sedang berjuang melawan depresi berat, memiliki janji dengan seorang terapis pada hari di mana ia ditemukan meninggal dunia.
"Ketika saya memintanya bersiap-siap untuk menemui dokter, ia mengunci diri di kamarnya dan ditemukan sudah gantung diri dengan dupatta (syal)," ungkap suaminya, Navid Ahmad.
Berdasarkan hasil evaluasi postmortem, Tanoli meninggal karena kekurangan suplai oksigen akibat gantung diri tanpa tanda-tanda penyiksaan di tubuhnya, seperti dilansir brilio.net dari Mirror, Jumat (28/9).
Kepolisian yang menyelidiki kematian Tanoli mengungkapkan sebagai bunuh diri dan mencari tahu apakah depresi karena masalah pribadi atau profesional. Tanoli sendiri baru saja kembali dari Italia dua bulan sebelum meninggal. Dan tepat sebelum meninggal, Tanoli sempat mengunggah sebuah video di Instagram di mana ia melawan balik aksi bully atau perundungan dan menyebut mereka 'pengecut'.
BACA JUGA :
Sudah cantik, 7 seleb ini tetap saja masih dibully soal fisiknya
Dalam rekaman itu, Tanoli terlihat berbicara langsung ke kamera sambil mengenakan kemeja dengan tulisan 'back of bullies'.
"Penindasan itu buruk. Jangan lakukan itu, oke? Itu hanya cara pengecut, dan itu cara yang menyedihkan, terus terang." Tanoli juga mengatakan kepada para pengikutnya agar tidak membiarkan penindasan terus-terusan membuat orang lain menderita.