Brilio.net - Zaman semakin canggih namun praktik kanibalisme sampai saat ini masih eksis. Percaya nggak percaya kanibalisme masih dipraktikkan sejumlah masyarakat di berbagai penjuru dunia. Meski dianggap sebagai perilaku sadis dan menjijikkan, kegiatan kanibalisme nyatanya sudah turun temurun dan menjadi tradisi budaya oleh suku tertentu.
Mereka meyakini tega memakan daging sesama manusia tak lain karena merupakan bagian dari upacara adat yang harus dilakukan. Dilansir dari viralnova, Rabu (13/7), berikut brilio.net bagikan tempat-tempat di berbagai dunia yang pernah mengadopsi paham kanibalisme.
1. Gua Naihehe - Sigatoka, Fiji.
BACA JUGA :
Perhatikan deh ada yang aneh di 15 foto ini, kamu bisa melihatnya?
Fiji memang sejak dahulu disebut sebagai 'Pulau Kanibal'. Namun praktik ini konon telah berakhir sejak abad 19. Gua Naihehe diyakini menjadi tempat terakhir yang dihuni sekelompok suku yang masih menganut paham kanibalisme.
2. Papua Nugini.
Korowai, suku yang hidup di sepanjang Sungai Ndeiram Kabur di Papua Nugini bagian barat, menggunakan praktik kanibalisme sebagai cara untuk balas dendam. Hampir 4.000 anggota suku percaya bahwa khakhua, atau penyihir pria, misterius membunuh dari anggota suku mereka. Itu sebabnya, mereka merasa bertanggung jawab untuk balas dendam dengan mengonsumsi tubuh si penyihir.
3. Sungai Gangga, India.
BACA JUGA :
20 Body art di tangan ini bikin bulu kuduk berdiri, ngeri!
Di Sungai Gangga, India, Aghori, sebuah sekte biarawan, melakukan praktik kanibalisme untuk mencari pencerahan spiritual. Suku ini pernah memiliki anggota ratusan orang, namun kini hanya tersisa 20 anggota. Dalam praktiknya, mereka minum dari mangkuk yang dibuat dari tengkorak manusia dan menutupi tubuh mereka di sisa-sisa tubuh manusia. Aghori tidak membunuh manusia untuk dikonsumsi, tapi tubuh manusia yang sudah mati.
4. Kongo.
Dalam pertemuan tahun 2003 dengan anggota PBB setelah Perang Kongo, Sinafasi Makelo, perwakilan dari suku Pygmy Mbuti, mengklaim bahwa rakyatnya banyak yang mati karena dimakan hidup-hidup oleh pemberontak Kongo dari provinsi Ituri.
5. Liberia.
foto: wikimedia.org
Doctors Without Borders telah menemukan bukti praktik kanibalisme tidak lama setelah Perang Sipil Pertama di Liberia. Mereka kemudian mengirim bukti tersebut kepada Amnesty International untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sebaliknya, bukti itu ditutupi dan Sekretaris Jenderal Pierre Sane. Karena jika memang terbukti, Kongo bisa mendapatkan sanksi internasional karena melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
6. Kamboja.
Tentara Kamboja, seperti yang digambarkan di atas, dituduh memotong liver dan jantung tentara Khmer Rouge yang tewas dalam pertempuran selama Pemberontakan Khmer Rouge tahun 1970-an. Mereka kemudian memakan bagian-bagian tubuh lainnya di medan pertempuran atau membawa pulang ke rumah untuk menu makan malam.
7. Nuku Hiva, French Polynesia.
Meski memiliki pemadangan yang indah, Pulau Nuku Hiva memiliki suku yang masih menganut tradisi kanibalisme. Sejumlah wisatawan dilaporkan hilang dan ditemukan jasadnya yang tidak utuh. Bahkan, ada laporan yang menyebut pemandu wisata di pulau tersebut merupakan suku kanibal.
8. Rotenburg, Jerman.
Armin Meiwes memang sejak kecil bercita-cita membunuh dan memakan manusia. Mimpinya akhirnya menjadi kenyataan setelah bergabung dalam sebuah komunitas dan posting iklan di sebuah koran. Relawan yang bersedia dimakan tersebut adalah Bernd Brandes.
Meiwes kemudian ditangkap polisi bukan karena aksi kanibalisme, melainkan pembunuhan. Pasalnya, kanibalisme bukanlah tindakan kejahatan di Jerman.
9. Miami, Florida.
foto: facebook.com/JacksonHealth
Ronald Poppo menderita sejumlah luka di bagian wajahnya karena dimakan oleh seorang pria gila di Florida. Pelaku kanibal itu adalah Rudy Eugene. Eugene kemudian ditembak dan dibunuh oleh seorang polisi setelah menolak untuk ditahan karena telah memakan daging Poppo.
10. Indonesia.
Ingat Sumanto? Pria asal Purbalingga, Jawa Tengah ini pernah menghebohkan masyarakat karena punya kebiasaan memakan jasad manusia. Sumanto mengaku melakukan aksi kanibalisme tersebut untuk menguasai ilmu kanuragan tertentu. Setelah mendekam di penjara dan menjalani rehabilitasi, Sumanto kini diyakini telah sembuh total dan menjalani hidup sebagai pendakwah.