Brilio.net - Pemilu 2019 dilaksanakan dengan penuh pengorbanan. Petugas pemilu harus bekerja keras karena pilpres dan pileg dilaksanakan serentak. Akibatnya banyak petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) gugur yakni 149 orang meninggal. Kebanyakan dari mereka meninggal karena kelelahan.
Melihat hal ini banyak usulan untuk memperbaiki pemilu selanjutnya. Dilansir brilio.net dari merdeka.com, Kamis (25/4) Sandiaga Uno mengatakan mendukung usulan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri untuk melaksanakan pemilihan umum melalui sistem pemilihan elektronik (e-Voting).
BACA JUGA :
BPN tolak rekonsiliasi selama pemilu masih ada kecurangan
"Dengan Rp 25 triliun lebih yang digelontorkan untuk ini (Pemilu), semestinya kita punya pemilu yang lebih canggih. Mestinya sudah dilakukan sekarang ini dengan jumlah dana yang besar ini. Dengan investasi pemilu yang sudah canggih, hasilnya pasti lebih baik," kata Sandiaga.
Capres nomor urut 02 ini mengatakan di era revolusi industri 4.0 saat ini, bangsa Indonesia harus mampu naik kelas, salah satunya dengan melakukan pemilu secara elektronik.
"Sekarang kita di zaman revolusi industri 4.0, kita harus mampu naik kelas dan harus dilakukan sekarang juga," ujarnya.
BACA JUGA :
Vanessa Angel berangkatkan umrah bagi yang temukan Rian Subroto
Sandiaga Uno juga mengingatkan untuk tidak saling menyalahkan. Ia menambahkan permasalahan pemilu harus diperbaiki untuk persiapan pemilu selanjutnya.
"Jangan saling menyalahkan, tapi kita persiapkan dulu sekarang dan tentukan bahwa bencana ini (149 KPPS meninggal), kesimpangsiuran data, ketidakpercayaan masyarakat terhadap hasil, rekapitulasi C1 yang dibakar dan dipertontonkan, ya dengan e-voting, dengan sistem IT yang kuat, anak-anak muda yang hebat ya saya yakin bisa," imbuhnya.