1. Home
  2. »
  3. Serius
22 April 2019 06:10

10 Resor mewah di dunia yang setiap hari merayakan Hari Bumi

Salah satunya ada di Indonesia lho Yani Andriansyah
www.sixsenses.com

Brilio.net - Setiap 22 April selalu diperingati sebagai Hari Bumi Sedunia. Nah tahun ini merupakan perayaan ke-49. Hari Bumi sendiri merupakan cara untuk menghargai bumi sebagai planet tempat makhluk hidup tinggal dari berbagai tekanan masalah lingkungan.

Setiap tahun lebih dari 1 miliar orang selalu merayakan Hari Bumi dengan berbagai cara. Ada yang menandatangani petisi, menulis surat kepada anggota parlemen, menanam pohon, atau dengan cara sederhana yakni membersihkan lingkungan mereka.

BACA JUGA :
9 Plastik yang dibuat dari bahan alami, ramah lingkungan


Oh iya, Hari Bumi diinisiasi Gaylord Nelson, mantan senator Amerika Serikat asal Wisconsin. Hari Bumi pertama kali dirayakan pada 22 April 1970 yang ditandai dengan aksi protes sekitar 22 juta orang di Amerika terhadap kerusakan lingkungan saat itu.

Brilio.net/yani andryansjah

Aksi protes ini muncul akibat tumpahan minyak Santa Barbara yang terjadi pada 1969. Peristiwa lingkungan ini menewaskan lebih dari 3.500 burung di lepas pantai California. Peristiwa ini kemudian mengarah pada pembentukan Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat dan disahkannya sebuah undang-undang lingkungan.

BACA JUGA :
Ini yang menyebabkan pasokan air bersih sangat kurang di Indonesia

Setelah 1970, perayaan Hari Bumi menyebar ke seluruh dunia dan sekarang dirayakan di lebih dari 190 negara di seluruh dunia. Tahun ini, Hari Bumi mengangkat tema Lindungi Spesies Kita. Tema ini diusung untuk menarik perhatian pada kepunahan spesies yang begitu cepat di seluruh dunia, yang secara langsung terkait dengan aktivitas manusia. Faktor ini dianggap menjadi penyebab perubahan iklim, deforestasi, dan polusi.

Seperti dilansir Earth Day Network, sekitar 40% dari 11.000 spesies burung di dunia sedang mengalami penurunan populasi. Bukan cuma itu, sekitar 75% terumbu karang dunia juga berada di bawah tekanan. Karena itu, umat manusia diharapkan bisa terlibat untuk turut serta menyelamatkan bumi dari berbagai tekanan lingkungan yang semakin masif.

www.alreporter.com

Nah di tengah isu perubahan iklim yang terus bergulir, sejumlah properti mewah di dunia pun turut mengambil bagian. Caranya, mereka bergabung dengan gaya hidup revolusi hijau melalui berbagai teknik inventif.

Saat ini banyak hotel memulai dengan metode sederhana seperti mengganti sedotan plastik dengan bahan kertas. Ada juga yang menyediakan air minum menggunakan botol kaca agar dapat digunakan kembali oleh tamu.

Tapi ternyata, hal itu dianggap belum cukup. Beberapa resor ternama dan mewah di dunia pun menjalankan program yang lebih serius. Misalnya melalui program inisiatif anti perburuan liar di Afrika Selatan. Ada juga yang menerapkan proyek restorasi terumbu karang di Meksiko, hingga panel surya di Maladewa.

Nah berikut 10 resor mewah di dunia yang sudah menerapkan berbagai program pelestarian lingkungan dan menganggap setiap hari adalah Hari Bumi sepert dilansir Robb Report (19/4). Salah satunya ada di Indonesia lho.

1. Four Seasons Resort Maldives di Landaa Giraavaru, Baa Atoll, Maladewa

Dok. Four Seasons

Karena lokasinya berada di perairan aquamarine, Cagar Biosfer UNESCO Baa Atoll, Four Seasons Resort Maldives di Landaa Giraavaru memiliki tingkat tanggung jawab lingkungan tambahan yang sangat serius. Resor mewah ini baru-baru ini memasang 3.105 panel surya di setiap atap penginapan.

Tak pelak, cara ini menjadikan resor ini sebagai salah satu instalasi panel surya berbasis resor terbesar di negara itu. Sinar matahari abadi yang menyinari negara pulau itu menjadi sumber energi yang membantu memberi daya pada kamar-kamar di resor dan kereta golf listrik. Cara ini menghasilkan penghematan tahunan sebesar 300.000 liter diesel dan 800 ton CO2, setara dengan 544 penerbangan antara London dan ibukota Maladewa, Mal setiap tahun.

2. Datai Langkawi, Malaysia

Eric Martin/Le Figaro Magazine/2019

Datai Langkawi merupakan resor mewah yang dikelilingi pohon-pohon tua berbonggol, tanaman merambat yang menggantung dan kanopi dari hutan hujan berumur 10 juta tahun. Dengan lingkungan alam semacam itu yang harus dilindungi, renovasi resor yang dilakukan pada 2018 lalu yang melibatkan arsitek Kerry Hill dan desainer interior Didier Lefort dari DL2A, sangat berfokus pada unsur keberlanjutan.

Pusat alam di tempat yang baru dijalankan tim yang terdiri dari para ahli alam dan ahli biologi kelautan yang berdedikasi tidak hanya memimpin lokakarya dan wisata alam untuk para tamu, tetapi juga telah meluncurkan program Fish for The Future. Ini adalah program untuk menciptakan terumbu karang buatan yang menyediakan ekosistem berkelanjutan untuk perikanan lokal.

3. Trisara, Phuket, Thailand

Dok. Trisara

Trisara diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti Taman di Surga Ketiga. Nggak heran jika Trisara dianggap sebagai nirwana. Bukan hanya karena adanya vila kolam renang tanpa batas yang mencolok, pantai berpasir putih, dan lokasi di lereng bukit zamrud, tapi restoran di resor ini juga berkonsep tinggi dengan menerapkan bahan alami.

Chef Jim Ophorst yang dianugerahi bintang Michelin pertama di Phuket pada 2018 lalu, membuat resor ini sebagai surga bagi para pecinta kuliner yang peduli lingkungan. Semua bahan pada menu yang disajikan bersumber seluruhnya dari dalam negeri Thailand. Resor ini menggunakan bahan dari pertanian organik Trisara sendiri seluas empat hektar yang menggunakan alternatif pestisida alami dan kompos dari sisa restoran.

4. Fairmont Mayakoba, Riviera Maya, Meksiko

Dok. Fairmont Mayakoba

Berbagi dengan masyarakat setempat merupakan etos Fairmont Mayakoba. Lokasi resor ini tak jauh dari habitat salah satu hiu paus agregat terbesar di dunia yang terletak di Mesoamerican Reef di lepas pantai.

Karena itu resor ini bekerja sama dengan Oceanus AC, sebuah organisasi di Meksiko yang fokus pada reboisasi terumbu karang. Kerja sama terseut memungkinkan tamu di resor ini terlibat dalam pelestarian melawan pemutihan karang serta hilangnya habitat laut. Mereka bisa berpartisipasi dalam program reboisasi dan adopsi terumbu karang.

5. Amanzoe, Porto Heli, Yunani

Dok. Amanzoe

Resor yang menyerupai kuil ini mengusung konsep peraduan antara tanah, budaya, dan orang-orang Peloponnese kuno. Karena itu, resor ini kerap mendukung masyarakat setempat mempromosikan pola keberlanjutan sejati bagi wilayah Porto Heli. Resor yang merupakan pemenang Robb Report Best of the Best ini menjalankan banyak inisiatif pengurangan limbah.

Resor ini sering menyumbangkan sandal bekas tamu, seragam staf yang sudah tidak dipakai lagi, termasuk seprei dan tirai kamar ke KESO Institute, lembaga yang mengajarkan para wanita pengangguran cara menjahit. Sumbangan tersebut kemudian diubah menjadi barang-barang baru yang memiliki nilai seni tinggi. Cara ini menciptakan lapangan pekerjaan bagi para wanita. Terpenting, menjaga agar bahan tekstil lama tidak berakhir di tempat pembuangan sampah.

6. Tortuga Bay Hotel, Punta Cana, Republik Dominika

Tortuga Bay Hotel

Tortuga Bay Hotel yang merupakan bagian dari Puntacana Resort & Club, terkenal karena pasirnya yang lembut, air yang berwarna biru kehijauan, dan vila-vila kuning yang indah dengan interior yang dirancang mendiang Oscar de La Renta. Bukan cuma soal keindahan, kompleks resor ini juga memiliki gebrakan di bidang keberlanjutan lingkungan.

Yayasan nirlaba Puntacana Resort & Club telah memulai beberapa proyek lingkungan yang ambisius untuk mengurangi limbah yang dikirim ke tempat pembuangan sampah. Resor ini juga memperluas pabrik pengolahan air limbah dan mengembalikan 100% air yang dihasilkan untuk tujuan irigasi. Pada 2018, resor ini juga membuka Pusat Inovasi Kelautan pertama di Karibia.

7. Thanda Safari, Afrika Selatan

Christian Sperka

Terletak sekitar 258 Km sebelah utara kota Durban, Afrika Selatan, pondok safari Thanda berada di dalam wilayah pribadi Big Five seluas 34.600 hektar dengan kemah kemah mewah, suite semak, dan vila pribadi besar lengkap dengan helipad. Nama Thanda diambil dari bahasa orang Zulu setempat yang berarti cinta.

Resor mewah ini punya progrram unik terkait pelestarian populasi badak di Afrika Selatan. Bekerja sama dengan Project Rhino KZN, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk program anti perburuan dan konservasi, para tamu di resor ini bisa berpartisipasi dalam program penangkaran badak lewat kegiatan Relawan Penelitian dan Relawan Ulwazi Thanda Safari.

Program bertujuan untuk mengidentifikasi hewan bercula itu sebelum dilepaskan kembali ke habitat aslinya. Sejak diluncurkan, program ini telah berhasil menyelamatkan puluhan badak dari perburuan liar.

8. Arctic TreeHouse Hotel, Rovaniemi, Finlandia

Dok. Arctic TreeHouse

Finlandia baru-baru ini dinobatkan sebagai negara paling bahagia di dunia versi World Happiness Report 2019. Penghargaan ini telah diraih dua tahun berturut-turut. Hubungan dengan alam diklaim sebagai alasan di balik tingginya tingkat keceriaan di negara ini. Keceriaan ini juga yang diperlihatkan Arctic TreeHouse Hotel.

Bangunan resor dengan jendela kaca besar ini dibangun menggunakan kayu geometris yang ramping. Semuanya dibangun dari kayu Finlandia yang didapat dengan cara berkelanjutan. Resor ini selalu berupaya melakukan pelestarian dengan cara menanam 5.000 hingga 10.000 bibit baru per tahun di hutan sekitarnya.

9. Six Senses Uluwatu, Bali, Indonesia

Dok. Six Senses

Resor yang dibuka pada 2018 ini mengusung konsep berbaur sepenuhnya dengan lingkungan alami pantai barat daya Bali. Paragon arsitektur berkelanjutan ini dibangun di atas tanah yang diukir dari tebing batu kapur di dekat laut.

Kemudian sepenuhnya direkonstruksi dalam desain futuristik menggunakan batu kapur yang sama. Semua furnitur resor bersumber dari kayu lestari yang ditemukan di daerah Bali. Air juga memainkan peran utama dalam resor ini. Fitur air yang merembes ke kawasan resor dipenuhi campuran tangkapan air hujan dan air limbah resor yang diolah di pabrik pengolahan air di resor ini.

10. andBeyond Sandibe Okavango Safari Lodge, Botswana

Dok. andBeyond

Resor yang terletak di lokasi terpencil sering kali merupakan juara keberlanjutan. Ya bukan semata karena ingin menjalankan program pelestarian lingkungan, tapi seringkali juga karena dituntut masalah keadaan dan kondisi sekitar.

Sama halnya dengan andBeyond Sandibe Okavango Safari Lodge di Bostwana. Berbatasan dengan Cagar Alam Moremi yang luas, resor ini mau tak mau harus menggunakan energi terbarukan. Di resor ini sekitar 63% energi dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga surya.

Selain itu, resor ini juga menolak penggunaan plastik untuk produk mudah rusak yang harus diterbangkan dari tempat lain. Sebagai gantinya, resor ini meminta perusahaan pengirim menggunakan wadah pendingin yang dirancang khusus dan dapat digunakan kembali.

Ya itu tadi tujuannya untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, termasuk styrofoam yang sering digunakan dalam pengiriman makanan. Selain itu, pada tahun 2020, resor ini berencana akan membangun pabrik botol untuk menghilangkan 100% botol air plastik.

Yuk ikut melestarikan bumi kita yang semakin tua ini!

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags