Brilio.net - Mendaki gunung sepertinya kini sudah jadi hobi banyak anak muda. Sampai-sampai terkadang, meski tak memiliki persiapan fisik dan pengetahuan yang matang tentang risiko mendaki gunung, banyak orang nekat melakukannya. Akibatnya banyak kejadian buruk menimpa.
Akhir pekan panjang ini juga dimanfaatkan banyak orang untuk mendaki. Namun kemalangan kerap tak bisa ditolak, 11 pendaki dari Jakarta disambar petir saat mendaki Gunung Prau, Wonosobo, Minggu (23/4), hingga mengakibatkan 3 di antaranya tewas, 2 orang mengalami luka-luka, dan 6 lainnya mengalami shock.
Dikutip brilio.net dari Antara, Senin (24/4) korban meninggal dunia yakni Deden Hidayat Maulana (31) warga Benang VI No. 44 RT 9 RW XI Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Sukma Jaya, Depok; Aditya Agung Dermawan (30) warga Cipinang Muara-2 RT 18 RW II Kelurahan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur; dan Adi Setyawan (31) warga Cipinang Muara-2 No. 33 RT 5 RW II Kelurahan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur. Adapun dua orang korban luka-luka, yaitu Saiful Ulum (35) warga Kampung Sumur No. 49 RT 9 RW 17 Kelurahan Klender, Jakarta Timur; dan Danang (28) warga Cipinang, Jakarta Timur.
BACA JUGA :
Ini 7 gunung aktif terindah di dunia, dari Indonesia ada nggak ya?
foto: twitter.com/Sutopo_BNPB
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui media sosial mengatakan, para pendaki tersambar saat mereka istirahat dalam bivak (tenda berteduh) ketika hujan. "Saat ada yang bermain handphone tiba-tiba petir menyambar korban," ujar Sutopo. Kini 11 korban pendaki asal Jakarta yang tersambar petir tersebut sudah dievakuasi dan berada di RSUD Setjo Negoro Wonosobo.
Pendakian ke gunung Prau, Wonosobo pun ditutup untuk sementara karena insiden ini. "Masyarakat diimbau untuk hati-hati dan menunda mendaki gunung. Saat ini musim pancaroba. Cuaca ekstrem disertai petir sering terjadi," pungkas Sutopo.
BACA JUGA :
7 Gunung tertinggi di Pulau Sumatera ini cocok bagi pendaki