Brilio.net - Panasnya suhu politik di DKI Jakarta di putaran kedua kian meresahkan. Salah satu faktor terbesarnya adalah adanya rencana pengerahan massa untuk datang ke tempat pemungutan suara dengan nama Safari Wisata Al Maidah.
Padahal Kapolri Jenderal Tito Karnavian melarang keras pengerahan massa dalam jumlah besar jelang pencoblosan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta tersebut.
BACA JUGA :
13 Tahanan KPK siap berikan suara di Pilkada DKI putaran II
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pun bahkan sampai turun tangan hingga dua hari jelang pemilihan, dengan memanggil para pembantunya yang membidangi masalah hukum dan keamanan. Mereka adalah Menkumham Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, dan Kepala BIN Budi Gunawan. Semuanya berkumpul untuk membahas keamanan Pilkada DKI 2017 yang kian rawan konflik tersebut.
Lalu seperti apa persiapan tim gabungan TNI dan Polri, sehari jelang pemungutan suara Pilgub DKI 2017? Berikut ini brilio.net rangkum dari akun TMC Polda Metro, Selasa (18/4), 15 foto yang tunjukkan mantangnya persiapan TNI & Polri kawal pilkada DKI putaran kedua.
1. Transportasi publik yang hendak ke Jakarta telah diperiksa.
BACA JUGA :
Jelang pemilihan, Anies Baswedan kunjungi Yogyakarta
2. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya mobilisasi massa ke Jakarta.
3. Apel dilakukan di berbagai tempat, seperti halnya di pusat kota Jakarta.
4. Apel dilakukan oleh gabungan dari pemerintah DKI, TNI dan Polri.
5. Pasukan yang ikut dalam apel pun jumlahnya sangat banyak.
6. Polri ingin menjamin proses pemilihan aman dan bebas intimidasi.
7. Lihat saja jumlah pasukan TNI yang dikerahkan.
8. Semuanya sigap dan siap mengawal keamanan Jakarta dari orang tak bertanggungjawab.
9. Bahkan saat ini beberapa pasukan sudah di-poskan ke TPS di Jakarta.
10. Dishub dan Satpol PP pun ikut dalam apel.
11. Bahkan lengkap dengan senjatanya.
12. Ada ribuan pasukan gabungan yang akan terjun ke TPS.
13. Negara tidak ingin kalah dengan orang yang hendak membuat kerusuhan.
14. Semua ini demi menjaga demokrasi Indonesia yang tetap kondusif.
15. Masih berani macam-macam bikin gaduh dan mengintervensi masyarakat?