Brilio.net - Banyuwangi sedang berbenah menjadi jauh lebih baik. Ini terbukti dari penggeberan program peningkatan kualitas Sumber Daya Alam (SDM) lewat rancangan rencana kerja (renja) 2020 oleh Pemkab Banyuwangi.
Lantaran Presiden Joko Widodo telah menekankan pembangunan SDM, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menangkap bahwa daerah harus sigap menyambut arahan tersebut.
"Dengan fokus ke SDM, kita meningkatkan daya saing warga, sehingga dapat mengatrol kesejahteraan di tengah tantangan ekonomi yang tidak ringan," kata Anas dalam Forum Lintas Perangkat Daerah Penyusunan Renja Pemerintah Daerah 2020 baru-baru ini.
Dalam meningkatkan kualitas SDM, ada beberapa cara yang ditempuh Anas dan jajarannya. Berikut rangkuman Brilio.net dari Merdeka, Jumat (8/3).
1. Perluasan akses pelayanan kesehatan.
BACA JUGA :
Indonesia ada di peringkat 69 dari 142 dalam soal kesejahteraan
foto: merdeka.com
Pelayanan kesehatan ini mencakup kesehatan ibu-anak, perbaikan gizi, dan mencegah penyakit menular maupun tidak menular.
Wujud nyatanya dengan memulai mengumpulkan ribuan kader Posyandu yang telat dilakukan beberapa waktu lalu. Selain itu juga diberlakukannya upaya mengubah paradigma sakit menjadi paradigma sehat.
Itulah kenapa Anas ingin membuat Puskesmas menjadi mal orang sehat dengan penguatan promosi kesehatan. Dengan begitu, yang datang ke Puskesmas bukan hanya orang sakit, melainkan juga orang sehat misalnya untuk konsultasi kesehatan, gizi, dan sebagainya.
Kesehatan yang terjamin dinilai Anas berdampak bagi kegiatan perekonomian rakyat.
"Sehingga kesehatan warga terjaga, bisa produktif menjalankan kegiatan ekonomi," terangnya.
2. Optimalisasi akses dan kualitas pendidikan.
BACA JUGA :
Naik pakai jalur turun, bukti budaya antre di Indonesia masih rendah
foto: merdeka.com
Pemkab Banyuwangi juga mengutamakan pendidikan lewat percepatan pelaksanaan Wajib Belajar 12 tahun, pemerataan akses, dan peningkatan relevansi konten pendidikan dengan tantangan zaman.
"Gerakan angkat anak putus sekolah (Garda Ampuh) agar dioptimalkan. Camat dan desa perlu menyisir intensif siswa yang ada kendala bersekolah. Pemkab telah menyediakan instrumennya. Kita ada beasiswa, uang saku dan transportasi bagi siswa miskin, juga program Siswa Asuh Sebaya," ujar Anas.
Anas juga menekankan pentingnya perluasan program Beasiswa Banyuwangi Cerdas yang memberi fasilitas biaya kuliah bagi anak muda.
"Sekarang sudah 800 anak muda dikuliahkan. Saya berharap ke depan kita bisa jangkau sampai lebih dari 1.000 anak muda, bisa kuliah gratis di berbagai kampus di Indonesia," papar Anas.
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat.
foto: merdeka.com
Pemkab Banyuwangi bersiap sedia melakukan perbaikan iklim investasi dan usaha, serta peningkatan ketersediaan lapangan kerja yang layak. Selain itu juga siap memfasilitasi pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Banyuwangi, lanjut Anas, terus menjalankan program jaring pengaman sosial bagi warga nonproduktif, seperti program Rantang Kasih yang mendistribusikan makanan tiap hari bagi warga lansia.
Anas optimistis, di tengah masih tertekannya perekonomian global, Banyuwangi tetap bisa memacu pertumbuhan ekonomi. Banyuwangi juga menjadi 6 daerah dengan PDRB terbesar di Jatim.
"Banyuwangi kita pacu tumbuh 5,7 persen, di atas prediksi ekonomi nasional 5,5 persen. Di antara bukti tumbuhnya ekonomi adalah meningkatnya outstanding kredit sebesar Rp10,98 triliun di mana penggunaannya 63,5 persen untuk usaha modal kerja dan investasi. Pertanian dan pariwisata bahu-membahu menopang ekonomi daerah," ungkapnya.