1. Home
  2. »
  3. Serius
17 Oktober 2019 19:05

3 Daerah ini ingin gabung ke DKI Jakarta, ada apa?

Wacana ini muncul setelah ada rencana pembentukan Provinsi Bogor Raya. Muhammad Bimo Aprilianto

Brilio.net - DKI Jakarta sebagai ibu kota Indonesia memang punya daya tarik tersendiri. Di balik ruwetnya permasalahan seperti yang dialami kota besar pada umumnya, DKI Jakarta masih jadi tempat favorit bagi para pebisnis untuk menginvestasikan hartanya.

Belum lama ini, beberapa daerah di sekitar Jakarta menyebut keinginannya untuk bergabung ke DKI Jakarta. Wacana ini muncul setelah ada rencana pembentukan Provinsi Bogor Raya yang dicetuskan Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Bogor Ade Yasin.

BACA JUGA :
Jakarta resmi jadi tuan rumah Formula E 2020


Bogor Raya terdiri dari 10 kabupaten/kota. Sepuluh daerah tersebut, yakni Kabupaten Bogor, Bogor Barat, Bogor Timur, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Cianjur, Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.

Namun beberapa daerah tersebut lebih memilih DKI Jakarta dibandingkan ikut bergabung dengan Provinsi Bogor Raya. Ada banyak alasan daerah-daerah tersebut memilih DKI Jakarta, mulai dari segi ekonomi hingga dari segi kebudayaannya.

Berikut ini deretan daerah-daerah yang ngebet ingin gabung ke DKI Jakarta, seperti brilio.net lansir dari merdeka.com pada Kamis (17/10).

BACA JUGA :
Sama-sama dari Jakarta, ini beda kain Batik Marunda dan Betawi

1. Bekasi

foto: merdeka.com

Bekasi, salah satu kota penyangga DKI Jakarta, memilih bergabung dengan DKI Jakarta dibandingkan dengan Provinsi Bogor Raya. Salah satu alasannya terkait dengan masalah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Kecamatan Bantargebang. Perlu diketahui, DKI Jakarta hingga saat ini masih membuang sampah-sampah di TPST Bantargebang.

"Karena kita semua tahu bahwa TPA nya warga DKI ada di wilayah administrasi Kota Bekasi yakni Bantargebang. Ini menjadi faktor penting untuk dikaji dalam prosesnya," kata anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata.

Selain itu, Bekasi dinilai memiliki kesamaan kebudayaan dengan DKI Jakarta. Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata mengatakan bahwa Bekasi punya akar sejarah dengan DKI Jakarta.

Pada masa revolusi, Bekasi merupakan kewedanaan dari Kabupaten Jatinegara, Karesidenan Jakarta, Provinsi Jawa Barat. Kewedanaan Bekasi membawahi Kecamatan Bekasi, Cibitung, dan Cilincing. Menurut survei Median, mayoritas warga Bekasi setuju jika Bekasi bergabung dengan DKI Jakarta.

"Dari hasil survei ditemukan bahwa sebanyak 60,6 persen warga Kota Bekasi setuju jika Kota Bekasi bergabung dengan DKI Jakarta. Hanya sebesar 11,4 persen warga saja yang tidak setuju. Sedangkan 26,0 persen warga menjawab tidak tahu," kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun.

2. Depok

foto: merdeka.com

Depok juga lebih memilih bergabung dengan DKI Jakarta dibandingkan dengan Provinsi Bogor Raya. Alasannya, karena mayoritas masyarakat Depok menggunakan komuter menuju Jakarta. Selain itu, letak geografis Depok yang bergandengan langsung dengan Jakarta.

"Sekitar 65 persen warga Depok itu komuter. Sekitar 90 persen ke Jakarta, selebihnya ke Bogor dan Bekasi," kata Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad.

Selain itu, ada empat kebutuhan paling terkait dengan Jakarta mencakup sanitasi, air bersih, udara, sampah. Sedangkan jika dilihat dari sisi budaya, Depok di wilayah Jabar masuk rumpun Melayu Depok. Dari segi bahasa diakuinya serupa dengan DKI Jakarta.

"Dalam SK Gubernur disebut juga sebagai rumpun Melayu Depok, bukan disebut rumpun Betawi karena Betawi trademark dari Jakarta, jadi Depok rumpun Melayu Betawi, kalau kedekatan dari sisi bahasa walau serupa tapi tak sama itu lebih cenderung ke Jakarta dan ini adalah budaya," ujarnya.

3. Tangerang Selatan

foto: liputan6.com

Soal Bekasi dan Depok yang ingin bergabung dengan DKI Jakarta terdengar hingga Tangerang Selatan. Terkait hal tersebut, Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengatakan pihaknya akan melakukan kajian terkait kemungkinan Kota Tangerang Selatan bergabung dengan DKI Jakarta.

"Kita lihat kajiannya, nanti kita ikutin, makanya harus ada Fasibility Study dan kajian," kata Airin.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags