1. Home
  2. »
  3. Serius
9 Februari 2018 21:36

3 Pesan penting dari Jokowi bagi jurnalis di Hari Pers Nasional

Yang paling penting adalah tidak menyebarkan berita hoax. Annisa Amalia Hapsari

Brilio.net - Setiap tanggal 9 Februari, Indonesia memperingati Hari Pers Nasional. Hari penting bagi jurnalis Tanah Air ini bertepatan dengan hari ulang tahun Persatuan Wartawan Indonesia. Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 5 tahun 1985. Keputusan Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985 itu menyebutkan bahwa pers nasional Indonesia mempunyai sejarah perjuangan dan peranan penting dalam melaksanakan pembangunan sebagai pengamalan Pancasila.

Untuk memperingati hari bersejarah khususnya bagi jurnalis ini, berbagai kegiatan pun diselenggarakan. Hari Pers Nasional juga kerap menjadi jang silahturahmi dan bertukar pikir antar sesama pers guna kemajuan dunia pers pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.

BACA JUGA :
6 Jurnalis Jepang dibuat jatuh cinta oleh keindahan alam & budaya Bali


Dewan Pers menetapkan Hari Pers Nasional dilaksanakan setiap tahun secara bergantian di ibukota provinsi Se-Indonesia. Tidak hanya dirayakan oleh jurnalis dan media, agenda tahunan terbesar bagi komponen pers Indonesia ini juga ikut dirayakan oleh masyarakat umum dan pemerintah. Tahun ini giliran provinsi Sumatera Barat yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Hari Pers Nasional.

Untuk kemajuan pers yang lebih baik ke depannya, berikut 3 pesan penting bagi jurnalis Indonesia yang disampaikan Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan, Nila Moeloek seperti dilansir brilio.net dari Antara, Jumat (9/2).

1. Media massa sebagai penyebar kebenaran.

BACA JUGA :
10 Potret perjuangan wartawan perang di Jalur Gaza, nyawa taruhannya

Saat memperingati Hari Pers Nasional di Danau Cimpago, Pantai Padang, Sumatera Barat, Jumat (9/2). Presiden Joko Widodo mengatakan pers semakin diperlukan ditengah kemajuan teknologi digital dan banyaknya potensi informasi yang keliru di masyarakat.

"Saya percaya bahwa di era lompatan-lompatan kemajuan teknologi, di era melimpahnya informasi dan melimpahnya misinformasi, justru pers makin diperlukan," ucap Presiden dalam sambutannya.

Menurut Presiden, ditengah persaingan alur informasi melalui sebaran dari media sosial, Jokowi menjelaskan media massa semakin diperlukan untuk menyebarkan kebenaran, fakta-fakta dan penegak aspirasi. Selain itu, media juga diperlukan untuk membangun kehidupan peradaban dan kebudayaan baru ditengah-tengah masyarakat. Ditengah era industri 4.0 yang memanfaatkan teknologi digital dan kekuatan komputasi serta analisa data, pers bermanfaat untuk menyebarkan hasil inovasi baru tersebut kepada masyarakat.

"Era yang menghasilkan banyak inovasi yang harus segera kita ketahui, yang harus segera kita pahami jika kita tidak ingin ditinggalkan," jelas Presiden.


2. Wartawan untuk cek kesehatan rutin.

Menteri Kesehatan, Nila Moeloek saat mengunjungi stan pemeriksaan kesehatan di kawasan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, menganjurkan para wartawan untuk rutin mengecek kesehatan secara berkala mengingat jam kerja profesi jurnalis yang tidak menentu. Ia menekankan bahwa jam kerja wartawan yang tidak tentu, serta tekanan dari "deadline" yang ketat berpotensi mengganggu kesehatan.

"Dua puluh persen penyakit itu dipengaruhi oleh perilaku. Ayo wartawan Indonesia jaga kesehatan. Selamat Hari Pers Nasional ya," ucap Menkes, Nila Moeloek.

Untuk memperingati Hari pers Nasional, Stan pemeriksaan kesehatan didirikan dalam rangka acara Hari Pers Nasional atas partisipasi RS M. Jamil dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Stan terdiri dari 10 kamar pemeriksaan untuk pria dan wanita dengan layanan pemeriksaan gula darah, jantung, kolesterol, dan tekanan darah. Sampai hari kedua didirikannya stan tersebut tercatat sebanyak 600 orang sudah memeriksakan kesehatannya. Dari jumlah itu, 30 persen di antaranya ditemukan memiliki hipertensi dan lebih dari 10 persen menderita diabetes.

3. Berita yang memotivasi masyarakat.

Sebelumnya pada Kamis (8/2), Presiden Jokowi juga telah menyerahkan sertifikat tanah kepada ahli waris dari pionir pers Indonesia Djamaluddin Adinegoro untuk pembangunan Museum Adinegoro. Museum tersebut bertujuan untuk menyimpan pelajaran dan nilai-nilai jurnalistik yang ditanamkan oleh Adinegoro bagi pembangunan pers dan kesusastraan Indonesia. Dalam penyerahan itu, Jokowi juga berpesan agar wartawan dapat menyelami latar belakang informasi lebih mendalam serta menyajikan berita yang membangun dan memotivasi masyarakat.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags