Brilio.net - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menggelar rangkaian rapid test kepada rombongan Ijtima Ulama Dunia Gowa, Sulawesi Selatan asal Sragen. Hasilnya, dari 86 orang jemaah ijtima ulama Gowa asal Sragen yang mengikuti rapid test massal di Gedung SMS, sebanyak 31 di antaranya dinyatakan positif virus corona (Covid-19).
Hal tersebut diungkapkan Bupati Sragen, Kusnidar Untung Yuni Sukowati. Dirinya juga mengatakan, dari 130 jemaah asal Sragen yang hadir, sejauh ini baru 86 orang yang mengikuti rapid test.
BACA JUGA :
Sepi jamaah lantaran pandemi corona, ini kondisi terbaru Kabah
"Hasilnya 31 orang menunjukkan reaktif dan 55 orang lainnya menunjukkan non reaktif. Reaktif artinya positif. Mereka dites selama dua hari ini dan kooperatif datang sendiri. Yang 14 orang belum datang dan kita harapkan bisa ikut tes," kata Kusnidar Yuni dikutip Liputan6.com.
Lebih jelas dirinya menguraikan, dari 130 peserta ijtima ulama Gowa yang terdata asal Sragen, 30 orang dilaporkan sudah tidak lagi berada di Sragen. Sehingga yang dirapid test tinggal 100 orang.
Mereka dimungkinkan sudah berpindah melakukan pelayanan atau syiar ke daerah lain. Dari data yang diterimanya, para peserta ijtima ulama dari Sragen itu tersebar di beberapa kecamatan.
BACA JUGA :
Update penyebaran corona di Indonesia terbaru 24 April 2020
Ada dari Tangen, Kedawung, Sambirejo, Sidoharjo, Plupuh, dan lainnya. Namun ia menegaskan bahwa 31 orang itu baru reaktif atau positif dari rapid test.
Masih diperlukan tes swab sebagai goal untuk memastikan apakah mereka terpapar covid-19 atau tidak.
"Kalau ketentuanya dua kali rapid test dan sekali swab. Tapi kalau sudah rapid test pertama reaktif (positif) nanti langsung dites swap. Ingat lho ya ini baru rapid test, gold-nya tetap hasil tes swab," tegasnya.
Terkait hasil itu, ia meminta kepada 31 jemaah ijtima ulama Gowa itu untuk dilakukan karantina mandiri sembari menunggu dilakukan swab.
Mengingat mereka satu kelompok, pihaknya akan berkoordinasi dengan pengelola masjid kelompok mereja agar bisa dikarantina mandiri di satu masjid.
Hal itu dilakukan agar keluarga besarnya mudah mengawasi dan mereka tidak lagi ke mana-mana selama 14 hari karantina.
Kepala DKK Sragen, Hargiyanto menambahkan, saat ini 31 warga peserta Ijtima Ulama yang positif rapid test itu dalam kondisi baik. Ia memastikan semuanya tidak ada gejala klinis.
Meski demikian mereka harus dilakukan karantina mandiri sembari menunggu hasil swab test.