Brilio.net - Pemilu presiden Amerika Serikat selalu menjadi perhatian mata dunia. Hasilnya tak hanya sekadar menentukan pemimpin negara bagi Amerika Serikat, namun juga bagaimana negara tersebut akan memberi dampak bagi dunia dalam masa empat tahun ke depan.
Pemilu AS kali ini bisa dibilang menjadi pemilu yang paling disorot di muka bumi. Pasalnya, banyak fakta-fakta menarik yang terjadi dalam pemilu Amerika Serikat 2020 ini.
BACA JUGA :
Sempat golput, 6 seleb Hollywood ikut pilpres AS untuk pertama kali
Digelar di tengah pandemi hingga jadi pemilu termahal, berikut fakta-fakta Pemilu Amerika Serikat 2020, seperti yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, pada Rabu (4/11).
1. Digelar saat pandemi.
BACA JUGA :
Hasil sementara pemilu AS, Joe Biden unggul dari Donald Trump
foto: Pixabay.com
Ini adalah pertama kalinya pilpres AS digelar di tengah pandemi yang sedang melanda seluruh negara di dunia. Pada pemilihan paruh waktu ketika terjadi pandemi flu Spanyol 1918, jumlah pemilih di AS turun hingga 20 persen meski juga ada fakta 2 juta warga AS ikut bertempur di Perang Dunia I. Ketika calon presiden dari Partai Republik Warren G Harding menang pada 1920, pandemi flu sudah berlalu.
2. Pemilihan dilakukan lewat surat.
foto: Pixabay.com
Akibat pandemi yang melanda, maka di sejumlah wilayah pencoblosan dilakukan lebih awal dari jadwal pemilu serentak 3 November lewat surat atau lainnya. Hal ini membuat hasil akhir pemilu baru bisa diketahui setelah beberapa hari atau pekan. Di tahun ini pula terjadi rekor lebih dari 100 juta pemilih melakukan pemilihan awal.
3. Jadi pemilu termahal.
foto: Pixabay.com
Rangkaian pemilu 2020, termasuk pilpres dan anggota Kongres, menghabiskan biaya hingga USD 14 miliar atau setara Rp 203 triliun. Maka, pemilu ini menjadi yang termahal dalam sejarah Amerika Serikat. Biaya pemilu tahun ini bahkan lebih besar dari dua pemilu sebelumnya jika digabungkan.
Pada pemilu 2016, biaya pemilu mencapai USD 6,5 miliar dan pada Pemilu 2012 mencapai USD 6,3 miliar.
4. Fakta menarik tentang kedua kandidat.
*Jika kalah, Trump menjadi presiden pertama yang kalah dari mantan wakil presiden.
*Jika Trump menang maka ini menjadi pertama kalinya dalam sejarah AS seorang presiden terpilih kembali selama empat kali pemilu berturut-turut. Rekor sebelumnya sebanyak tiga pemilu berturut-turut terjadi masa era Thomas Jefferson, James Madison, James Monroe pada 1801 hingga 1824. Kemudian Bill Clinton, George W Bush, dan Barack Obama juga mencatat hal sama pada 1993 hingga 2016.
*Trump juga masih bisa mencatat sejarah jika dia kalah. Jika Trump kalah dan Biden tidak maju lagi dalam pemilu 2024 maka rakyat AS akan punya presiden satu periode saja sejak Benjamin Harrison dan Grover Cleveland pada 1889 hingga 1897.
*Presiden tertua: Jika terpilih, Biden akan mengalahkan Trump sebagai presiden terpilih yang tertua dengan selisih delapan tahun. Biden yang memulai karir politiknya sejak menjadi senator termuda keenam dalam sejarah AS ketika dilantik di usia 30 tahun satu bulan dan 14 hari, akan menjadi presiden tertua jika terpilih di usianya saat ini 78 tahun dua bulan saat dilantik Januari nanti.
*Jika Biden terpilih maka Kamala Harris akan menjadi wakil presiden perempuan pertama dalam sejarah dan dia juga menjadi perempuan kulit hitam pertama yang maju sebagai wakil presiden.