Brilio.net - Teror bom mengguncang tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5). Dilansir dari merdeka.com, seorang saksi mengatakan bahwa pelaku pengeboman di salah satu gereja yakni Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro adalah seorang perempuan. Dengan menggandeng dua anak usia balita, ia memaksa masuk ke ruang kebaktian gereja.
Nah, ternyata kasus teror di Indonesia yang dilakukan oleh oknum perempuan bukan kali ini saja terjadi. Sebelum peristiwa pengeboman di sejumlah gereja di Surabaya pagi ini terjadi, sudah terdapat beberapa kasus teror yang melibatkan perempuan sebagai pelaku.
Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, empat perempuan pelaku teror di Indonesia, Minggu (13/5).
1. Dian Yulia Novi.
BACA JUGA :
Kesaksian satpam, detik-detik mobil pelaku bom meledak di gereja
foto: abc.net.au
Pada Minggu, 11 Desember tahun 2016 lalu Dian berencana melakukan serangan bom bunuh diri ke istana negara. Untungnya, aksi tersebut berhasil digagalkan. Atas tindakan nekatnya itu, ia pun divonis 7,5 tahun hukuman penjara oleh majelis hakim.
2. Dita Siska Millenia.
BACA JUGA :
Penampakan kondisi 3 gereja di Surabaya yang menjadi lokasi teror bom
foto:liputan6
Polisi mengamankan Dita Siska Millenia (18) karena diduga berencana menusuk anggota Brimob di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan, Dita dan wanita lainnya, Siska, merencanakan aksi amaliah dengan cara mendatangi Mako Brimob untuk memberikan makanan kepada para narapidana teroris. Saat makanan diperiksa petugas, salah satu wanita itu akan menyerang polisi menggunakan gunting.
3. Siska Nur Azizah.
foto:istimewa
Selain Dita, pada kasus rencana penusukan anggota Brimob di Mako Brimob tempo hari, polisi juga mengamankan Siska Nur Azizah (22). Mereka diamankan dengan beberapa barang bukti, meliputi 2 buah KTP, 2 ponsel, dan sebuah gunting.
4. Seorang wanita di teror bomgereja di Surabaya.
foto: Istimewa
Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya, Jawa Timur menjadi salah satu dari tiga gereja sasaran teror pada Minggu (13/5). Di gereja ini, pelaku diduga seorang ibu yang membawa dua anak usia di bawah lima tahun (balita). Ketiganya tewas seketika di lokasi kejadian.