Brilio.net - Foto cantik caleg Daerah Perwakilan Daerah (DPD) mewakili Nusa Tenggara Barat, Evi Apita Maya yang tertera dalam kertas suara belakangan jadi sorotan. Foto Evi dinilai terlalu cantik karena hasil editan.
Akibat dari foto 'cantik' Evi Apita Maya digugat ke Mahkamah Konstitusi atau MK karena dianggap melakukan kebohongan dengan memanipulasi foto. Pemohon perkara ini adalah Farouk Muhammad yang periode sebelumnya duduk sebagai wakil ketua DPD.
BACA JUGA :
Nafa Urbach blak-blakan alasan gagal ke Senayan, selisih suara tipis
Dalam dalil permohonan, Farouk menyebut foto rekayasa hingga mengubah identitas termasuk pelanggaran administrasi. Atas dugaan pelanggaran tersebut, Farouk meminta Mahkamah Konstitusi membatalkan keputusan KPU tentang daftar calon tetap perseorangan anggota DPD.
Evi Apita Maya memberikan keterangan terkait permohonan Farouk Muhammad yang mempersoalkan foto rekayasa terlalu cantik dalam sidang perselisihan hasil Pemilu, Kamis (18/7). Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Jumat (19/7), berikut pembelaan-pembelaan Evi Apita Maya terkait sidang itu.
1. Editing adalah hal yang wajar.
BACA JUGA :
Lolos ke Senayan, Krisdayanti janji prioritaskan DPR ketimbang nyanyi
Dalam keterangannya, Evi menyebut, editing yang dilakukan dalam foto pencalonannya sebagai hal yang wajar.
"Semua diedit, ada yang justru pakai kerudung dibuka, pake baju sasak," kata Evi dikutip dari liputan6.com.
2. Balik menuding pelapor yang melakukan hal serupa.
Dia balik menuding, pelapornya, Farouk Muhammad juga menggunakan foto yang direkayasa untuk kertas suara.
"Itu kan demi memberikan tampilan yang bagus. Termasuk beliau sendiri juga diedit kok, jangan bohong lah," ujar Evi Apita Maya
3. Setiap caleg ingin menampilkan foto terbaik.
Dia mengaku tidak ingin menjelek-jelekan rekan caleg dapil NTB lainnya, tetapi 27 calon yang ada semua menampilkan foto yang terbaik versi masing-masing. Menurutnya, setiap calon pemimpin yang ingin menampilkan identitasnya di depan umum untuk dikenal dinilainya pasti menampilkan foto terbaik.
"Termasuk saya yang tampil ingin ikut kontestasi, wajar dong saya. Masa saya foto bangun tidur. Wajar. Perlulah saya dandan sedikit," tutur Evi seperti dilansir dari Antara.
4. Mempertanyakan foto tersebut dipersoalkan usai dia lolos ke DPD.
foto:Facebook/calon.maya.3
Dalam penyampaiannya, Evi mengaku heran, karena selama tahapan pemilu, mulai dari penetapan calon hingga pemungutan suara, Farouk tidak pernah mempermasalahkan apa pun, baru saat dirinya dipastikan meraih kursi di DPD, foto tersebut dipersoalkan.