Brilio.net - Ratusan siswa hanyut di Sungai Sempor dalam kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh murid kelas VII dan VIII SMP Negeri 1 Turi, Sleman, DIY, Jumat (21/2) sore. Hingga siang Sabtu (22/2), sebanyak tujuh siswa dinyatakan meninggal dan tiga murid masih dinyatakan hilang.
Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Wahyu Pristiawan mencatat jumlah korban yang tewas akibat hanyut di Sungai Sempor Sleman teridentifikasi menjadi tujuh orang. Sebanyak 23 orang terkonfirmasi luka-luka dan 216 orang terkonfirmasi selamat.
BACA JUGA :
Insiden siswa SMPN 1 Turi, Sri Sultan minta sekolah tanggung jawab
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Yogyakarta, Wahyu Efendi menuturkan bahwa peristiwa hanyutnya ratusan siswa saat susur sungai di Sungai Sempor pada Jumat (21/2) sore tidak didahului tanda-tanda hujan di lokasi kejadian dan air meluap secara tiba-tiba.
"Cuaca saat kejadian berawan. Tidak ada tanda hujan. Aliran sungai tidak terlalu deras, saat susur tiba-tiba meluap," kata Wahyu Efendi seperti dikutip brilio.net dari Antara.
Setelah sungai meluap, siswa-siswa kelas 7 dan 8 SMPN 1 Turi dengan total sekitar 249 siswa hanyut terbawa arus deras sungai. Dalam peristiwa itu, beberapa siswa dinyatakan tewas, sedangkan yang lainnya dikabarkan luka, dan sebagian lainnya belum ditemukan.
BACA JUGA :
Polda DIY akan periksa insiden ratusan siswa SMPN 1 Turi hanyut
Ada beberapa penyebab ratusan siswa ini hanyut di Sungai Sempor. Brilio.net merangkum dari berbagai sumber tentang alasan ratusan siswa hanyut di Sungai Sempor dan membuatpara siswa ini sulit menyelematkan diri.
1. Hujan deras dari hulu.
foto: merdeka.com
Saat itu, siswa-siswi pramuka kelas VII dan VIII SMP Negeri 1 Turi Sleman, sekitar pukul 15.00 WIB tengah mengikuti kegiatan susur sungai di Sungai Sempor. Hujan yang turun sejak beberapa waktu sebelumnya, ternyata tak membuat mereka menghentikan kegiatan.
Di tengah penyusuran sungai, sekitar pukul 15.30 WIB, aliran Sungai Sempor tiba tiba menderas dari hulu, ratusan peserta tanpa menyadari sungai telah banjir terjebak arus deras tersebut. Seluruh peserta berusaha menyelamatkan diri dan rekannya. Namun, beberapa peserta tak sempat lagi menyelamatkan diri dan hanyut terbawa aliran sungai.
2. Aliran air yang biasanya setinggi lutut naik drastis.
foto: Twitter/@y03_n4n4
Aliran air yang biasanya setinggi dengkul kini naik drastis. Kondisi sungai yang berbatu juga menyulitkan siswa untuk menyelamatkan diri.
"Sehingga kaget dan terjadi kepanikan," ujar Kabid Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan saat ditemui brilio.net di SMPN 1 Turi.
3. Kondisi sungai yang curam.
foto: Liputan6.com
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan saat ditemui brilio.net di SMPN 1 Turi mengatakan bahwa kondisi sungai yang berubah drastis jadi alasan siswa bisa hanyut. "Yang membuat anak anak jatuh itu aliran deras dan kemiringan yang curam di lokasi kejadian," ujarnya.
4. Kondisi sungai yang berbatu menyulitkan siswa menyelamatkan diri.
foto: Twitter/@y03_n4n4