Brilio.net - Beberapa hari belakangan, banyak wilayah Indonesia yang mengalami cuaca panas cukup ekstrem. Masyarakat merasakan cuaca lebih panas dari hari-hari biasanya. Banyak warganet yang membagikan screenshot temperatur suhu panas yang ada di daerah mereka. Kebanyakan hasilnya di atas 33 derajat Celcius.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mencatat suhu udara siang hari di sejumlah daerah di Indonesia terasa panas dan terik terus melanda hingga beberapa waktu ke depan. Bahkan Stasiun Meteorologi Hasanuddin di Makassar mencatat suhu paling tinggi hingga 38 derajat Celcius.
BACA JUGA :
Ini penyebab suhu Dieng membeku capai minus 9 derajat Celcius
"Berdasarkan persebaran suhu panas yang dominan berada di selatan Khatulistiwa, hal ini erat kaitannya dengan gerak semu Matahari," kata Deputi Bidang Meteorologi R Mulyono R Prabowo dalam keterangan tertulis, seperti dilansir dari Antara pada Selasa (22/10).
Setidaknya ada beberapa penyebab suhu di Indonesia lebih tinggi dari biasanya. Berikut ini deretan penyebabnya, seperti brilio.net lansir dari merdeka.com pada Selasa (22/10).
1. Matahari berada di sekitar khatulistiwa.
BACA JUGA :
11 Momen unik dari suhu dingin di AS, baju dijemur jadi 'membatu'
foto: merdeka.com
Seperti diketahui pada bulan September, matahari berada di sekitar wilayah khatulistiwa dan akan terus bergerak ke belahan Bumi selatan hingga Desember 2019. Sehingga pada Oktober, posisi semu matahari akan berada di sekitar wilayah Indonesia bagian Selatan yaitu Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan sebagainya.
Kondisi ini menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi di wilayah tersebut relatif menjadi lebih banyak, sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari.
2. Atmosfer wilayah Indonesia relatif kering.
foto: liputan6.com
Selain itu pantauan dalam dua hari terakhir, atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan relatif kering sehingga sangat menghambat pertumbuhan awan yang bisa berfungsi menghalangi panas terik matahari. Minimnya tutupan awan ini akan mendukung pemanasan permukaan yang kemudian berdampak pada meningkatnya suhu udara.
3. Dipicu gerak semu matahari.
foto: merdeka.com
Gerak semu matahari merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
4. Masih akan terjadi satu pekan ke depan.
foto: liputan6.com
Dalam waktu sekitar satu minggu ke depan masih ada potensi suhu terik di sekitar wilayah Indonesia mengingat posisi semu matahari masih akan berlanjut ke selatan dan kondisi atmosfer yang masih cukup kering sehingga potensi awan yang bisa menghalangi terik matahari juga sangat kecil pertumbuhannya.