Brilio.net - Baru-baru ini heboh soal Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) yang akan menyewa 1.000 mobil untuk kebutuhan tamu negara pada HUT RI di IKN. Hal tersebut diungkapkan oleh ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Daerah Indonesia (Asperda) Kalimantan Timur, Damun Kiswanto.
"Kami dan Kemensetneg tanda tangani nota kesepahaman pengadaan 1.000 unit mobil untuk perayaan kemerdekaan," Damun Kiswanto dikutip dari Antara pada Rabu (7/8).
BACA JUGA :
Proyek IKN lambungkan harga sewa rumah dan indekos di sekitar, sewa kos termurah Rp3,5 juta per bulan
Tak cuma jumlah mobil yang disewa, harga rental per harinya juga menjadi sorotan. Dengan kebertabatasan unit mobil rental di Kaltim seiring dengan permintaan yang meningkat, harga sewa mobil melonjak hingga 100 persen dari harga pasaran sebelumnya. Harga sewa mobil normal untuk Fortuner sekitar Rp2,5 juta perhari, sementara saat ini menjadi 5 juta per hari.
"Bahkan untuk Alphard yang biasanya Rp 7 juta per hari naik cukup signifikan menjadi Rp 25 juta per hari," Kata Damun Kiswanto.
Pernyataan ini lantas menjadi viral dan menuai kritikan netizen. Banyak yang menganggap bahwa hal tersebut hanya tindakan yang menghambur-hamburkan uang negara. Ada baiknya anggaran untuk menyewa mobil itu dialihkan ke keperluan yang lebih mendesak.
BACA JUGA :
Ngaku tidur tak nyenyak saat nginap di IKN, intip mewahnya kamar Jokowi di calon ibukota baru
foto: YouTube/MBAH MIN BPN
Menanggapi hal tersebut, akhirnya pihak Istana melalui Kementerian Sekretariat Negara memberikan penjelasan. Berikut kumpulan bantahannya yang dihimpun oleh brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (7/8.
1. Tidak menyewa mobil
Setya Utama selaku Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menyewa mobil, termasuk jenis Alphard. Ia juga mengatakan jumlah 1000 unit yang beredar saat ini tidaklah benar.
"Setneg tidak menyewa mobil, termasuk Alphard sejumlah 1.000 unit," ucap Setya dilansir dari merdeka.com pada Rabu (7/8).
2. Jumlah mobil rental terbatas
foto: YouTube/Kementerian Sekretariat Negara RI
Selain itu, Menteri Sekretariat Negara RI, Pratikno mengatakan ada sejumlah tantangan jika memaksa menggunakan mobil. Ia mengatakan hanya jumlah mobil yang tersedia di daerah IKN saat ini memang masih terbatas.
"Tantangannya bukan hanya jumlah mobil. Tantangan yang paling, karena terbatas," kata Pratikno.
3. Tamu undangan diangkut menggunakan bus
Pihak Istana menyebut tidak menyewa 1000 unit mobil melainkan menyiapkan alternatif kendaraan berupa BUS. Setya mengatakan bahwa bus tersebut nantinya akan mengangkut menteri dan tamu negara lain yang hadir pada Upacara HUT RI di IKN.
"Betul, kami siapkan bus (untuk menteri dan tamu negara)," katanya.
4. Sudah berkolaborasi bersama Pemda dan Pemkab
foto: YouTube/Robie Mrg
Pihak Kemensetneg mengaku sudah melakukan koordinasi dengan aparat setempat terkait penyewaan bus tersebut. Hal ini dilakukan demi kelancaran proses detik-detik proklamasi yang ke-79.
"Kita harus menyediakan banyak bus. Itu pun kita sudah berkoordinasi dengan aparat setempat, aparat di Kaltim, Pemda, Pemkab, Dengan Kapolda, dengan pangdam. Bersama-sama berkolaborasi agar apa yang dibutuhkan dalam proses detik-detik proklamasi itu bisa tercukupi," ujar Pratikno.
5. Jokowi naik kendaraan VVIP
Sementara Jokowi sepertinya tidak naik bus seperti yang disediakan untuk tamu undangan. Kendaraan presiden bersama ibu negara akan diatur oleh Paspampres sesuai ketentuan kendaraan untuk VVIP.
"Sesuai ketentuan utk VVIP, diatur Paspampres," ucap Setya.