Brilio.net - Sama seperti dunia hiburan, panggung politik Tanah Air juga nggak lepas dari sensasi yang dilakukan oleh para politisi, apalagi mereka yang sedang terjerat kasus tindak korupsi.
Para politisi ini nggak segan menghadirkan drama yang bertujuan untuk menghindari proses hukum. Tak hanya para tersangka korupsi, tak sedikit pula politisi yang dikenal vokal menyuarakan keadilan turut menimbulkan drama.
BACA JUGA :
Ini 10 bukti Ratna Sarumpaet tak dianiaya tapi operasi plastik
Drama-drama politik yang mereka ciptakan pun sukses bikin geger publik, dan menjadi pembahasan selama berhari-hari di berbagai linimasa media sosial. Tak sedikit pula publik merasa geram dengan tingkah para politisi yang kerap membuat drama.
Dari kecelakaan hingga penganiayaan, berikut lima drama politik yang bikin heboh publik seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (4/10).
1. Drama kecelakaan Setya Novanto.
BACA JUGA :
Soal tagihan 3.226 aset, Roy Suryo merasa difitnah & ambil jalur hukum
foto: liputan6.com
Masih jelas diingatkan publik bagaimana Setya Novanto menciptakan drama untuk menghindari panggilan KPK usai dirinya dinyatakan sebagai tersangka kasus korupsi E-KTP pada 2017 lalu.
Sehari setelah kabar hilangnya mantan ketua DPR tersebut ketika hendak dijemput paksa KPK, Fredich Yunadi selaku pengacara Setnov mengumumkan bahwa mobil yang ditumpangi Setnov menabrak tiang listrik.
Kecelakaan tersebut membuat Setnov mengalami gegar otak dan benjol pada bagian dahinya. Namun setelah diselidiki, KPK menyatakan bahwa Setnov sengaja menghindari pemeriksaan dengan merekayasa kecelakaan tersebut.
Salah satu dokter di RS Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo yang bekerja sama memperkuat modus sakit Setnov divonis 3 tahun penjara. Sedangkan Fredich divonis 7 tahun serta denda Rp 500 juta, dan Setnov sendiri divonis 15 tahun penjara dan denda Rp 500 juta.
2. Hilang ingatan untuk hindari kasus korupsi.
foto: liputan6.com
28 Agustus 2018 lalu, mantan Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail ditetapkan sebagai tersangka karena diduga terlibat korupsi proyek pengadaan lahan untuk pelebaran Jalan Nangka, Depok pada 2015 lalu yang merugikan negara sekitar Rp 10,7 miliar.
Tak lama dari pengumuman statusnya sebagai tersangka, melalui mantan staff pribadinya, Tafi mengungkapkan kondisi presiden PKS pertama tersebut yang menderita lupa ingatan setelah terjatuh ketika bermain bola voli pada 18 Agustus 2018.
Permasalahan kesehatan tersebut dijadikan alasan Nur Mahmudi Ismail untuk menunda jadwal pemeriksaan sebagai tersangka kasus korupsi. Hingga saat ini kasus tersebut masih menjadi penyelidikan Polresta Depok.
3. Jenderal Kardus.
foto: istimewa
Drama Jenderal Kardus yang diciptakan politisi Demokrat, Andi Arief sempat membuat heboh publik sehari sebelum deklarasi capres dan cawapres koalisi Indonesia Adil Makmur.
Istilah jenderal kardus tersebut disematkan Andi Arief pada cuitan Twitternya yang ditujukan untuk Prabowo lantaran memilih Sandiaga Uno sebagai wapres-nya.
Tak hanya itu, Andi Arief juga menyebutkan bahwa adanya mahar sebesar Rp 500 juta yang diberikan Sandiaga Uno agar bisa maju sebagai wapres. Persoalan tersebut sempat membuat hubungan Demokrat dengan Prabowo memanas, meskipun akhirnya pihak Demokrat tetap menyatakan tetap berada di koalisi Indonesia Adil Makmur.
4. Sel tahanan Setya Novanto.
View this post on InstagramA post shared by Najwa Shihab (@najwashihab) on
Setya Novanto menjadi salah satu politisi yang tak pernah lelah membuat sensasi. Setelah drama kecelakaan mobil, Setya Novanto kembali jadi soritan publik mengenai kondisi sel tahanannya di Lapas Sukamiskin, Bandung.
Saat Najwa Shihab melakukan kunjungan dan bertemu dengan Setya Novanto, Najwa menemukan beberapa kejanggalan pada sel yang dihuni oleh mantan ketua DPR tersebut. Setelah diselidiki, sel yang ditinggal Setnov ternyata palsu.
5. Drama Ratna Sarumpaet.
Ratna Sarumpaet berhasil membuat heboh publik dengan pengakuannya palsunya sebagai korban penganiayaan. Pengakuannya tersebut bahkan membuat Prabowo Subianto dan beberapa tokoh politik lainnya turut bersuara dan mengecam pelaku tindak kekerasan tersebut.
Drama tersebut juga turut membuat Tompi mengeluarkan analisanya, dan menyebut bahwa bengkak yang terdapat pada wajah Ratna merupakan hasil dari operasi plastik.
Polda Metro Jaya yang menyelidiki kasus tersebut menemukan fakta bahwa pada tanggal kejadian penganiayaan tersebut, tepatnya 21-14 September, Ratna tengah menjalani operasi plastik di RS Bina Estetika.
Setelah selama dua hari bungkam, Ratna Sarumpaet akhirnya menggelar konfrensi pers dan mengakui bahwa ia telah melakukan kebohongan dengan mengaku sebagai korban penganiayaan.