Brilio.net - Hingga Minggu (15/3) jumlah pasien positif virus Corona di Indonesia yang sudah dikonfirmasi ada 117 orang. Kasus itu dilaporkan berasal dari Jakarta, Bandung, Tangerang, Solo, Yogyakarta, Bali, Manado, dan Pontianak. Dari jumlah tersebut, delapan pasien dinyatakan sembuh setelah dua kali hasil pemeriksaaan virus corona negatif.
Sementara untuk update Corona di dunia sampai Minggu (15/3), angka infeksi Covid-19 mencapai 156.730 orang di 152 negara dan satu alat angkut internasional (kapal pesiar Diamond Princess berlabuh di Yokohama, Jepang). Angka kematian untuk pandemi Covid-19 ada 5.839 dan pasien yang sudah dinyatakan sembuh menjadi 75.932 orang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan pandemi virus corona, menyusul penyebaran SARS-CoV-2 yang semakin meluas di sejumlah negara di dunia. Italia menjadi negara di luar China dengan jumlah korban terbanyak, yakni 21.157 kasus.
Dikutip dari merdeka.com, menurut Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, pasien corona bisa sembuh karena terjadi peningkatan imun tubuh. Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal karena Corona ada lima orang. Yuri mengatakan, kelima pasien memiliki penyakit pendahulu lain sebelum positif Corona.
Beberapa pemerintah provinsi di Indonesia pun menyampaikan update terbaru tentang perkembangan virus ini di daerahnya, termasuk Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat merilis sebanyak tujuh orang warga Jabar dinyatakan positif terjangkit virus Corona. Satu di antaranya, warga Kabupaten Cianjur, meninggal dunia pada 3 Maret 2020 lalu.
Dari tujuh pasien positif itu, yakni dua warga Depok, satu warga Cianjur, dua warga Kabupaten Bekasi, satu warga Kota Bandung, dan satu warga Kota Cirebon.
Dikutip dari akun Instagram pribadinya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan ada 706 warga di Jawa Barat yang merupakan Orang Dalam Pemantauan. Di antaranya yang masih melakukan isolasi mandiri ada 448 orang, dan yang sudah selesai isolasi 256 orang.
Kemudian, Pasien Dalam Pengawasan di Jawa Barat berjumlah 182 orang, di mana 54 di antaranya negatif dan 28 masih menunggu hasil pemeriksaan. Berikut brilio.net rangkum beberapa fakta terbaru kasus Corona di Jawa Barat, Minggu (15/3).
1. Satu warga Cianjur meninggal dunia sempat disebut negatif Corona.
BACA JUGA :
Ronaldo ubah hotel jadi rumah sakit gratis bagi pasien Corona
foto: merdeka.com
Seorang warga berinisial D meninggal dunia di Cianjur. Sebelumnya, kondisi kesehatan pria berusia 50 tahun itu menurun diduga gejala serupa virus Corona (Covid-19). Dikutip dari Merdeka, dari informasi yang berhasil dihimpun, D merupakan pegawai BUMN yang berkantor di Bekasi. Pertengahan bulan Februari 2020 ia berada di Malaysia.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto menjelaskan, warga berinisial D yang meninggal dunia di Cianjur, Jawa Barat negatif virus Corona (Covid-19). Namun, dia menolak merinci penyebab warga tersebut meninggal.
"Yang dari Cianjur hasil pemantauan kita termasuk dalam 155 yang negatif, Jadi meninggalnya bukan karena Covid-19," kata Yurianto di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).
Namun demikian, dalam keterangannya di Instagram, Ridwan Kamil menyebutkan satu orang yang meninggal di Cianjur ternyata positif Corona.
2. Aparat setempat diminta transparan tentang perkembangan virus Corona.
BACA JUGA :
Update Virus Corona di Indonesia: Total 117 pasien
foto: Instagram/@humas_jabar
Melalui Instagram pribadinya, Ridwan Kamil meminta agar seluruh aparat setempat transparan. Selain itu, peta persebaran zonasi wilayah (sampai level kelurahan/desa) perlu dipantau. Pasien dalam pengawasan dan yang positif Covid-19 akan dirilis ke masyarakat sebagai tanggung jawab transparansi. Hal tersebut dilakukan agar pengawasan terukur oleh aparat setempat dan memudahkan koordinasi.
3. Siswa diharapkan untuk tetap berada di rumah atau melakukan home learning.
foto: Instagram/@humas_jabar
Merebaknya virus Corona di beberapa daerah, juga membuat aparat pemerintah Jawa Barat mengambil langkah untuk meliburkan sementara peserta didik dari aktivitas belajar. Hal tersebut disampiakan Ridwan Kamil melalui Instagram pribadinya.
"Peserta didik TK sampai SMA/K dan SLB seluruh Jawa Barat akan belajar di rumah (home learning) selama dua minggu mulai Senin besok. Tetap belajar, jadi bukan istilah libur. UNBK juga ditunda. Kurikulum belajar di rumah sudah disiapkan. Utamanya tentang ilmu serba serbi covid-19. Sehingga anak-anak sekolah akan menjadi agen edukasi pencegahan penyebaran virus ini kepada orang tua, tetangga dan jejaringnya. Untuk universitas diserahkan kepada rektor masing-masing," tulis Ridwan Kamil di keterangan Instagramnya.
4. Pemerintah akan melakukan proaktif tes.
foto: Instagram/@ridwankamil
Lebih lanjut pemerintah juga akan melakukan proaktif tes. Hal ini dilakukan untuk mereka yang terlihat sehat namun ada histori aktivitas sosial yang perlu diwaspadai sudah mulai dilakukan. Maka, untuk memastikan secara terukur virus ini beredar di kalangan mana saja.
5. Selain itu, pemerintah juga sedang mempersiapkan aplikasi Covid-19 untuk memantau persebaran virus.
foto: Instagram/@ridwankamil
Pemerintah sedang mempersiapkan APPS COVID-19 agar data harian, peta persebaran, tanya jawab, dan lain-lain bisa langsung sampai ke handphone masing-masing warga Jawa Barat. Masyarakat pun bisa mengunggahnya di gawai masing-masing.