Brilio.net - Seorang siswi SMK ditemukan tewas dengan pisau masih menancap di dadanya di Jalan Riau, belakang Terminal Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat pada Selasa (8/1). Jasad korban ditemukan oleh warga masih mengenakan seragam sekolah dan membawa tas. Diduga, siswi tersebut baru saja pulang dari sekolah. Korban yang identitasnya diketahui bernama Andriana Yubelia Noven (AYN) ini merupakan siswi kelas 12 SMK Baranangsiang jurusan Busana.
Korban ditikam oleh orang tak dikenal hingga tewas saat berjalan seorang diri di gang belakang terminal Baranangsiang. Jasad korban ditemukan di jalan tangga belakang Terminal Baranangsiang, menuju Jalan Riau.
BACA JUGA :
Bayar wedding organizer Rp 37 juta, nasib pengantin ini miris
"Saat ditemukan kondisi korban tergeletak miring ke samping, darah segar masih bersimbah," kata salah seorang warga seperti dikutip brilio.net dari Antara, Rabu (9/1).
Kejadian penusukan tersebut baru diketahui warga sekitar pukul 16.00 WIB. Korban diketahui bukan merupakan warga asli Bogor, tetapi dirinya diketahui berasal dari Bandung. AYN tinggal di kos-kosan di Jalan Riau selama bersekolah di Kota Bogor. Korban AYN memiliki ciri-ciri rambut lurus berwarna hitam panjang, di pergelangan tangan korban ada gelang untuk pengikat rambut, dan tas yang dikenakan adalah tas ransel dengan warna biru dan merah.
Kasus penusukan ini ditangani oleh pihak kepolisian dengan mengumpulkan barang bukti, serta melakukan olah TKP. Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (9/1), berikut 5 fakta menengai kasus penusukan siswi SMK di Bogor, Jawa Barat.
BACA JUGA :
Pakai softlens saat acara pernikahan, nasib pengantin ini tragis
1. Ditikam senjata tajam jenis badik.
foto: Ilustrasi senjata tajam jenis badik/wikipedia.org
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Agah Sonjaya seperti dikutip dari liputan6.com, korban AYN diketahui ditikam dengan senjata tajam jenis badik oleh orang tak dikenal di belakang Terminal Baranangsiang. Senjata tajam tersebut masih menancap di dada korban saat ditemukan oleh warga. Polisi pun mengamankan senjata tersebut sebagai barang bukti. Berdasarkan olah TKP, polisi mengamankan sarung tangan dan senjata tajam jenis badik yang digunakan oleh pelaku. Polisi juga mengamankan telepon genggam korban dan meminta keterangan dari para saksi.
2. Pembunuhan dilakukan di dekat kos-kosannya.
foto: Ilustrasi penganiayaan/merdeka.com
Siswi AYN ditikam dalam perjalanan pulang ke kos-kosannya di Jalan Riau. Meskipun lokasi kejadian berada di belakang tempat kosnya, namun sang penjaga kos, Lia Amalia mengaku tidak mendengar teriakan di lokasi kejadian. Dirinya justru baru tahu mengenai kejadian tersebut saat warga menemukan jasad korban.
"Saya baru tahu ada yang teriak-teriak, pembunuhan. Saya lagi di depan langsung ke luar. Saya lihat ternyata korban yang ngekos di tempat kerja saya," kata Lia seperti dikutip dari liputan6.com.
Korban, menurut Lia sudah sejak SMK kelas 11 tinggal di kos-kosan tempatnya bekerja. Menurut Lia, korban kerap membawa teman pria ke kosannya, tetapi hanya untuk belajar kelompok.
"Setahu saya kalau satu lagi, pacarnya bukan anak SMK Baranangsiang," ungkap Lia.
3. Aksi penusukan terhadap korban terekam kamera CCTV.
foto: Ilustrasi penusukan/merdeka.com
Aksi penusukan yang dilakukan pelaku kepada AYN ini terekam oleh kamera CCTV yang terpasang dilokasi kejadian. Dalam rekaman CCTV tersebut, tampak seorang pria sedang berdiri di gang. Kemudian, saat korban melintas di gang, pria itu langsung menusuknya dan kemudian melarikan diri menyusuri anak tangga. Kuat dugaan, pelaku sudah menunggu korban untuk melintas di gang tersebut.
4. Lokasi pembunuhan terkenal rawan kejahatan.
foto: Lokasi penusukan siswi SMK di Bogor/liputan6.com
Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto mendatangi lokasi penusukan yang menewaskan siswi AYN. Saat mendatangi lokasi, Bima mendapatkan laporan dari warga bahwa lokasi tempat penusukan tersebut memang rawan tindak kriminal, sehingga membuat warga tidak nyaman saat melintas di gang tersebut. Terkait hal ini, Bima akan melakukan penertiban dan berkoordinasi dengan RW dan lurah setempat mengambil upaya antisipatif terhadap tindak kejahatan dilokasi tersebut.
"Kita akan tertibkan. Koordinasi dengan RW dan lurah untuk melengkapi memasang lampu, termasuk mengatur akses kendaraan. Terminal di atas juga akan kita tertibkan lagi," ujar Bima seperti dikutip dari merdeka.com.
5. Korban meninggal dengan luka sedalam 22 cm.
foto: Ilustrasi korban penusukan/merdeka.com
Keterangan Kasubag Humas Polresta Bogor Kota, Ajun Komisaris Yuni Astuti menyebut bahwa korban AYN ditusuk di bagian dada hingga menyebabkannya meninggal dunia. Menurut Yuni, korban mengalami luka tusuk senjata tajam dengan lebar 3 cm dan kedalaman luka hingga 22 cm.
"Kita masih dalami kasus ini untuk mengungkap identitas pelaku penusukkan," terang Yuni seperti dikutip dari merdeka.com.